Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lereng Kelud Gelar Ritual Sesaji

Kompas.com - 16/11/2013, 19:52 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com - Warga di sekitar lereng Gunung Kelud di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar ritual sesaji Kelud, Sabtu (16/11/2013). Ritual ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Sedari pagi warga sudah berkumpul di kawasan gunung setinggi 1.731 meter di atas permukaan laut itu. Mereka mempersiapkan berbagai macam makanan maupun hasil bumi yang mereka rangkai menjadi gunungan.

Gunungan itu kemudian diarak menuju kawasan kaki kubah lava dengan berjalan kaki. Tampak ada lima gunungan yang bertuliskan nama desa pengusungnya, yaitu Desa Sugihwaras, Desa Babadan, Desa Sempu, Desa Pandantoyo, serta Desa Ngancar.

Arak-arakan itu diawali dengan barisan beberapa gadis desa yang mengenakan pakaian tradisional kerajaan Jawa. Berturut-turut diikuti oleh pemuka desa yang membawa bokor emas berisi bunga.

Di kawasan sekitar kubah lava, sesaji itu dibacakan doa yang dipimpin langsung oleh sesepuh adat. Selepas doa, gunungan itu dimakan bersama-sama dan sebagian lain menjadi bahan rebutan untuk dibawa pulang.

Selain warga desa setempat, upacara itu juga diikuti oleh umat Parisada Hindu Dharma. Selain sembahyang, mereka juga membawa berbagai hasil bumi yang ditaruh di kaki Anak Gunung Kelud.

Anak Gunung Kelud merupakan sebutan dari kubah lava yang muncul dari danau kawah saat erupsi 2007. Kubah lava ini menutup hampir keseluruhan danau kawah.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Kediri, Ni Made Susilowati mengatakan, ritual itu sebagai bentuk rasa syukur terhadap Tuhan yang Mahakuasa maupun segala ciptaannya. "Sesaji itu adalah sebagai simbol ciptaan Tuhan yang menjadi karunia bagi manusia. Misalnya pala pendhem (hasil bumi yang terpendam di tanah), hasil pertanian, hingga peternakan," kata Ni Made ditemui di lokasi ritual.

Ritual itu merupakan tradisi yang berulang setiap tahun. Ritual ekspresi syukur bagi warga lereng Kelud itu mampu menyedot kehadiran para wisatawan. " Selain melihat pemandangan alam, juga menyaksikan ritual sesajinya," kata Kholil, salah seorang pengunjung yang datang dari Mojokerto ini.

Bersamaan pelaksanaan tradisi itu, Pemerintah Kabupaten Kediri juga menggelar Festival Kelud yang berisi pasar wisata hingga panggung terbuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com