“Kalau air bersih masih sangat kekurangan walaupun sudah berkali-kali turun hujan,” ujarnya, Jumat (15/11/2013).
Air hujan yang datang beberapa hari sebelumnya, oleh warga dimanfaatkan untuk kebutuhan mandi dengan disimpan langsung ke dalam bak air berukuran besar. Masyarakat Desa Bujur Barat memiliki kebiasaan membuat bak air di kamar mandi dengan ukuran besar. Hal itu pula dimanfaatkan untuk menampung air hujan dalam jumlah banyak.
“Dengan turunnya hujan beberapa waktu lalu, untuk kebutuhan mandi kemungkinan cukup sampai sumber air dan sumur mengeluarkan air lagi,” terang Mukit.
Untuk pembelian air, dalam satu tangki ukuran 6.000 liter Rp 350.000. Satu tanki biasanya cukup digunakan dua atau tiga rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga antara lima sampai tujuh orang. Air itu bisa digunakan sampai 15 hari untuk masak dan minum.
Selama ini, bantuan air bersih dari pemerintah nyaris tidak pernah ada. Hanya beberapa waktu lalu ketika ada kegiatan Bupati Pamekasan di Desa Bujur Barat, ada bantuan air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sehabis kegiatan Bupati, bantuan air itu tidak pernah datang lagi.
“Kita sudah biasa beli sendiri tanpa bantuan pemerintah. Sebab jika harus menunggu bantuan pemerintah, masyarakat di desa ini bisa tidak mandi, tidak minum dan tidak memasak,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.