Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascarusuh di MK, Warga Maluku Diminta Tak Terpengaruh

Kompas.com - 15/11/2013, 18:52 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penjabat Gubernur Maluku Saut Situmorang mengatakan, meski Kamis (14/11/2013) terjadi kerusuhan di Gedung Mahkamah Konstitusi terkait Pemilihan Kepala Daerah  Maluku, daerah tersebut justru terkendali. Ia pun memberikan imbauan kepada warganya agar tidak terpengaruh suasana politik.

"Di sana (Maluku) justru aman dan terkendali. Semua baik," ujar Saut seusai menemui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2013).

Mendagri Gamawan Fauzi mengatakan, Saut yang juga menjabat Direktur Jenderal Pemerintahan Umum Kemendagri itu pun telah memberikan imbauan untuk tetap tenang menyikapi peristiwa di MK tersebut.

"Pj (Penjabat) Gubernur Maluku sudah memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat di Maluku untuk tetap tenang menyikapi peristiwa di MK kemarin itu. Jangan ada pengaruh ke daerah itu sendiri," ujar Gamawan pada kesempatan berbeda.

Seperti diberitakan, sidang putusan pemilihan kepala daerah (pilkada) ulang Provinsi Maluku di MK berlangsung ricuh, Kamis (14/11/2013). Massa yang diduga berasal dari pasangan Herman Adrian Koedoeboen dan Daud Sangadji mengamuk dan mengubrak-abrik ruang sidang pleno MK.

Saat pembacaan sidang putusan, puluhan  pendukung pasangan bernomor urut empat tersebut, yang berada di luar sidang pleno di lantai dua, berteriak-teriak. Saat itu, majelis hakim sudah menolak permohonan pemohon. Massa kemudian melemparkan kursi-kursi pengunjung dan merusak properti MK.

Sesaat kemudian, massa masuk ke ruang sidang pleno dan mengacaukan sidang. Karena situasi kacau, majelis hakim menunda sidang dan memilih meninggalkan ruangan sidang. Aparat kepolisian yang tidak menduga kejadian tersebut baru masuk ke ruang sidang ketika massa sudah mengubrak-abrik ruang sidang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com