Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakar 9.000 Potong Tapai Catat Rekor Muri

Kompas.com - 15/11/2013, 16:45 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


BONDOWOSO, KOMPAS.com — Acara bakar 9.000 tapai di Bondowoso, Jawa Timur, masuk dalam catatan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), Jumat (15/11/2013). Bertempat di jalan raya depan Pendapa Bupati Bondowoso, acara itu memecahkan rekor acara bakar tapai terbanyak di Indonesia.

“Setelah kami hitung, ternyata jumlah tapai yang dibakar oleh 2.000 orang lebih memecahkan rekor Muri. Di mana tapai yang dibakar sebanyak 4.500 bungkus, dengan masing-masing bungkus ada dua potong tapai. Itu artinya, ada 9.000 potong tapai yang berhasil dibakar dan dimakan bersama-sama pada kegiatan ini. Untuk itu, kegiatan ini kami catat sebagai acara bakar tapai terbanyak di Indonesia,” ujar Paulus Pangka, perwakilan Muri, saat membacakan pengumuman.

Acara yang diikuti ribuan warga Bondowoso tersebut berlangsung sangat meriah. Warga yang sejak pukul 05.30 WIB berkumpul di jalan raya depan Pendapa Bupati Bondowoso terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Ya senang, Mas, karena yang ikut bakar tapai jumlahnya sangat banyak. Apalagi tapai bakar merupakan salah satu makanan khas dari Kota Bondowoso,” kata Indra, salah satu peserta.

Panitia pelaksana kegiatan itu menyiapkan ribuan pemanggang tapai, dua kuintal arang kayu, serta dua ton tapai siap bakar. “Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa Bondowoso memiliki makanan khas yang terbuat dari ketela pohon (singkong) berupa tapai. Ketela pohon yang kami gunakan berbeda dengan ketela pada umumnya. Ini merupakan ketela jenis mentega yang hanya ada di Bondowoso,” ujar Bupati Bondowoso, Amin Said Husni.

Menurut Amin, kegiatan ini diharapkan bisa mendorong pengusaha tapai di Bondowoso untuk terus berinovasi dengan membuat makanan khas lainnya yang berbahan baku singkong. “Selain tapai, hasil olahan ketela pohon juga bisa dibuat brownies tapai, prol tapai, jus tapai, serta berbagai macam penganan lainnya,” terang Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com