Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes, Warga di Garut Blokade Jalan Pakai Sampah

Kompas.com - 15/11/2013, 14:20 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis

GARUT, KOMPAS.com — Puluhan warga Ciwalen, Garut kota, Jumat (15/11/2013), memblokade Jalan Bratayuda dengan sampah. Mereka marah lantaran sampah selama dua minggu dibiarkan menumpuk tak kunjung diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) sehingga menimbulkan bau busuk dan menjadi sumber penyakit.

"Pemda Garut kurang tanggap terhadap masalah sanitasi. Kami sudah sering lapor, tapi tak pernah digubris. Yang kali terakhir ini, sampah tak diangkut hampir dua minggu. Bau dan banyak belatungnya," kata Asep, salah satu warga.

Akibat jalan diblokade, tak sedikit para pengguna jalan yang akan menuju ke tempat kerja maupun mengantar anak sekolah terpaksa berbalik arah. Warga menghamburkan sampah hingga memenuhi semua badan jalan. Mereka mengancam blokade jalan akan terus berlanjut jika sampah tak segera diangkut ke TPA Pasir Bajing.

"Kalau sampah tidak diangkut, kami akan terus di jalanan ini. Kita ratakan semua jalan ini dengan sampah. Biar warga Garut dan pemerintah tahu betapa baunya kampung kami," kata Asep.

Dari pantauan Kompas.com, aksi blokade jalan dengan membuang sampah ke jalanan ini berlangsung hampir tiga jam. Baru menjelang pukul 10.00 WIB, para pasukan kuning dan truk pengangkut sampah memungut sampah di Ciwalen, dan warga segera mengakhiri aksinya.

Kabupaten Garut sejak beberapa bulan terakhir mengalami "darurat sampah" lantaran kekurangan petugas kebersihan dan sarana prasarana, seperti truk pengangkut sampah. Tumpukan sampah menjadi pemandangan biasa bagi warga Garut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com