Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2013, 14:41 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com — Dari tujuh tenaga kerja wanita (TKW) asal Kendal, Jawa Tengah, yang dipulangkan dari Arab Saudi, dua di antaranya membawa anak berusia balita. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kendal Dewi Diniwati, ketujuh TKW dipulangkan ke Kendal pada tanggal 7 dan 10 November.

"Dua TKW pulang membawa balita, tapi saya tidak mau menyebutkan namanya, tidak etis. Dua balita itu, satu anak berusia 4 tahun dan satunya masih bayi," kata Dewi tanpa memaparkan lebih lanjut, Selasa (12/11/2013).

Dewi menjelaskan, hingga kini, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), apakah masih ada TKW asal Kendal yang dideportasi dari Arab Saudi.

"Informasi dari BNP2TKI, TKI yang sudah pulang dari Arab Saudi, semuanya ada 404 orang. TKI yang dewasa ada 404 orang, anak-anak ada 49 orang, dan bayi ada 31 orang," jelasnya.

Dewi menambahkan, sejak Juni 2011, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Kendal sudah melarang warganya menjadi TKI di Arab Saudi karena banyak TKI di Arab Saudi yang mendapat masalah.

"Kalau moratorium TKI ke Arab Saudi oleh Pemerintah RI pada bulan Juli 2011. Namun, sebelumnya, pada bulan Juni, Bupati (Kendal) Widya Kandi sudah mengeluarkan larangan itu," jelas Dewi.

Dewi mengatakan, kemungkinan TKW asal Kendal yang masih ada di Arab Saudi itu adalah TKW yang berangkat sebelum tahun 2011. Mereka memperpanjang kontrak kerjanya sendiri di negeri Arab. "Tujuh TKW Kendal yang dideportasi itu, masa kerjanya antara 3 hingga 6 tahun," tambahnya.

Sementara terkait dengan hal itu, Bupati Kendal Widya Kandi Susanti meminta kepada Disnakertrans Kendal agar terus melakukan koordinasi dengan BNP2TKI. "Mereka nanti harus diberi pelatihan kerja, biar bisa bekerja di sini atau membuka usaha sendiri, dan tidak kembali ke Arab Saudi," kata Widya.

Widya juga meminta kepada Disnakretrans untuk berkoordinasi dengan kepala desa-kepala desa, apakah ada warganya yang menjadi TKW di Arab Saudi sehingga data soal TKW itu bisa jelas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com