Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Warga Mendadak Rabun Sepulang dari Sawah

Kompas.com - 11/11/2013, 21:51 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis


DEMAK, KOMPAS.com — Belasan warga Dukuh Bomo, Desa Bumirejo, Kecamatan Guntur, Demak, mengalami kebutaan mendadak sejak tiga bulan yang lalu. Mereka mulai merasakan masalah di penglihatannya sepulang dari sawah.

Sutini (42), salah seorang penderita mata rabun, kepada Kompas.com, Senin (11/11/2013), mengaku tidak mengetahui penyebab sakit mata tersebut. Sepulangnya dari sawah, tiba-tiba ia merasakan kepalanya pusing, mata terasa pedas dan perih, serta penglihatan kabur. "Setiap digunakan untuk melihat, mata terasa sakit dan pandangannya tidak jelas," kata Sutini.

Penderita lainnya, Sulipah (45), juga mengeluhkan sakit pada matanya sehingga kesulitan untuk berkegiatan. Ia bahkan tidak berani keluar rumah pada waktu siang karena efek sinar matahari menjadikan alat indranya bertambah perih dan pedas. Malam hari, jarak pandangnya menjadi terbatas.

"Untuk melihat jarak satu meter, pandangan sudah kabur. Kalau malam hari parah lagi, tidak dapat melihat sama sekali," keluh Sulipah.

Sekretaris Desa Bumirejo, Siti Aminah, menerangkan, peristiwa rabun mendadak menimpa 15 warganya. Hal itu diduga terjadi karena hama tikus. "Mereka, yang mengeluh sakit mata, rata-rata petani. Dugaan kami, penyakit tersebut karena merebaknya hama tikus yang menyerang sawah mereka," papar Siti.

Warga sudah berobat ke puskesmas. Menurut dokter, penderita rabun mendadak tersebut hanya terserang infeksi. Namun, meski sudah mendapat pengobatan dari pihak puskesmas, kondisi mata para petani tersebut tak kunjung membaik. Mereka berharap dinas terkait segera melakukan penyuluhan ataupun pengobatan terhadap warga yang terkena penyakit tersebut.

Pihak desa, lanjut Siti, terus mendata warga yang terkena penyakit rabun. Meski sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir, belum ada petugas dari Dinas Kesehatan ataupun pemerintah kabupaten setempat yang memberikan bantuan pengobatan.

Sukarjo, perwakilan Humas Dinas Kesehatan Demak, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, mengaku belum menerima laporan mengenai warga terserang rabun. Ia pun membantah penyebab penyakit mata pada warga di Desa Bumirejo adalah hama tikus. Menurut Sukarjo, hama tikus tidak ada hubungannya dengan penyakit mata. Meski begitu, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak akan secepatnya mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan.

"Terima kasih informasinya, Mas, kami baru mendengar adanya kasus itu. Ini informasi awal. Kami akan melakukan survei untuk mencari penyebab pastinya," ucap Sukarjo.

Dia mengatakan, kemungkinan penyebab infeksi mata yang menyerang para petani adalah iritasi akibat terlalu banyak begadang menjaga sawah dari serangan hama tikus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com