Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jatim Diminta Respons Krisis BBM di Sumenep

Kompas.com - 09/11/2013, 19:18 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


SUMENEP, KOMPAS.com – Dua bulan lamanya krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di kepulauan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, belum tertangani. Pemerintah Kabupaten Sumenep meminta Gubernur Jawa Timur Soekarwo, ikut mencarikan solusi atas krisis tersebut. Pasalnya, kebijakan mengenai BBM berkaitan langsung dengan pihak Pertamina.

Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Sumenep Moh Hanafi sudah mengirim surat ke Gubernur Jawa Timur, serta tembusan kepada Pertamina Jawa Timur, tentang kelangkaan BBM di kepulauan. Dalam surat itu, Gubernur dan Pertamina memberikan kemudahan untuk pembelian BBM. Namun, surat itu sampai saat ini masih belum ada balasan.

“Surat yang kami kirim mungkin masih belum sampai di tangan Gubernur Jatim sehingga belum ada balasan kepada kami,” kata Hanafi, Sabtu (9/11/2013).

Isi surat yang dikirim kepada Gubernur Jatim di antaranya rencana mendirikan Agen Premium dan Minyak Solar (APMS). Tujuannya distribusi BBM ke daerah kepulauan lebih mudah. APMS itu pula bisa dijadikan mediator kelangkaan BBM di kepulauan kecil lainnya di Sumenep.

“Kalau kemudahan mendirikan APMS sudah direstui Gubernur Jatim, harapan kami pihak Pertamina tidak mempersulit,” imbuhnya.

Darul Hasyim Fath, anggota Komisi A DPRD Sumenep, berharap agar Guberur Jatim segera merespons surat yang sudah dikirimkan Pemkab Sumenep beberapa waktu lalu. Sebab, kelangkaan BBM sudah berkaitan dengan nasib dan hidup masyarakat kepulauan. Bahkan di Pulau Masalembu, sudah sebulan menjadi pulau mati karena tidak adanya penerangan dan nelayan tidak melaut.

“Gubernur jangan mengabaikan permintaan kami. Sebab krisis BBM sudah menjadi persoalan serius di kepulauan,” ungkap Darul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com