Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabatan Ketua BP Batam Dilelang

Kompas.com - 09/11/2013, 08:15 WIB
BATAM, KOMPAS.com — Agar Batam, Kepulauan Riau, mampu bersaing dengan kawasan industri lain di Asia Pasifik, Dewan Kawasan Bebas Kepulauan Riau menggelar lelang jabatan untuk mengisi Ketua Badan Pengusahaan Batam. Selama 42 tahun, Ketua BP Batam selalu dilakukan lewat penunjukan.

Ketua Dewan Kawasan Bebas (DKB) Kepulauan Riau (Kepri) M Sani, yang juga Gubernur Kepri, Jumat (8/11/2013), mengatakan, proses lelang jabatan calon ketua Badan Pengusahaan (BP) Batam sudah dimulai. Pengumuman pendaftaran calon ketua BP Batam juga sudah dipublikasikan.

Pejabat terpilih akan menggantikan Ketua BP Batam Mustofa Widjaja yang masa jabatannya berakhir Agustus lalu. Namun, DKB Kepri meminta Mustofa tetap bertugas sampai pejabat baru terpilih lewat proses lelang jabatan.

Lelang jabatan merupakan tradisi baru dalam sejarah BP Batam yang sudah berusia 42 tahun. Sebelumnya, pengisian jabatan Ketua BP selalu ditunjuk. Saat masih bernama Otorita Batam (1971), Ketua Otorita Batam selalu ditunjuk presiden. Setelah menjadi BP Batam (2008), ketua ditunjuk DKB. ”Sebenarnya, sejak ada DKB sudah ada proses seleksi. Tetapi, memang sekarang lebih terbuka,” kata Sani.

Menurut dia, proses seleksi akan melibatkan sejumlah akademisi. ”DKB Kepri bekerja sama dengan tim Universitas Indonesia untuk menyeleksi pendaftar. Syaratnya setiap orang yang punya pengalaman manajerial baik, punya jaringan lobi skala global, tidak pernah jadi narapidana, dan tidak terafiliasi dengan partai politik bisa mendaftar,” katanya.

Seluruh proses seleksi terbuka calon Ketua BP Batam diharapkan selesai pada pertengahan Desember sehingga awal 2014 sudah ada pejabat definitif BP Batam.

Sejak keluarnya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Struktural yang Lowong secara Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Joko Widodo segera menindaklanjuti dengan mengumumkan lelang jabatan untuk camat dan lurah se-DKI Jakarta.

Langkah Joko Widodo disusul hampir bersamaan oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak yang juga menggelar promosi terbuka untuk jabatan eselon II, III, IV di lingkungan provinsinya. Setelah mereka, seleksi terbuka juga merebak yang diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Syarat manajerial dan jaringan lobi penting untuk menjalankan target yang ditetapkan DKB. Ketua BP Batam terpilih wajib mengembangkan Batam agar lebih bersaing dengan daerah industri lain. ”Batam dijadikan daerah industri dengan visi menjadi yang terbaik di Asia Pasifik. Ketua terpilih harus bisa memenuhi target itu,” katanya.

Pemimpin yang tepat

Penjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri Kepri Soraya Djajakusuma mendukung dilakukannya lelang jabatan terhadap calon ketua BP Batam. Alasannya daerah industri di negara lain juga terus berbenah. ”Mereka menjadi pesaing serius Batam untuk merebut investor baru saat perekonomian global tengah lesu seperti sekarang ini. Oleh sebab itu, Ketua BP Batam mendatang harus mampu berinovasi menghadapi tantangan. Insentif-insentif bagi calon investor harus bisa menyaingi tawaran daerah industri negara lain,” katanya.

Tantangan Batam sebagai kawasan industri, lanjut Soraya, boleh disebut dimulai dari depan gerbang sendiri. ”Selain harus bersaing dengan Johor di Malaysia, juga bersaing dengan Vietnam, Thailand, dan Filipina. Tetapi, Batam memiliki peluang yang besar apabila BP Batam berada di tangan orang yang tepat,” katanya. (RAZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com