Selain membakar kursi dan meja, mahasiswa juga merusak dan mengubrak-abrik seisi ruang komputer, ruang dosen, dan sejumlah ruang lainnya di kampus tersebut. Aksi ini baru berhenti setelah aparat Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease mendatangi lokasi kejadian. Dalam insiden ini, hampir sebagian besar fasilitas kampus dirusak dan dibakar mahasiswa.
Sebelumnya, dalam pertemuan antara mahasiswa, rektor, dan pihak yayasan pada Jumat sore tadi juga sempat diwarnai aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa lainnya di luar kantor Gubernur. Semua mahasiswa yang kecewa dengan hasil pertemuan itu lantas membakar jaket almamater mereka di depan kantor tersebut.
Aksi mahasiswa ini sudah berlangsung sejak 28 Oktober lalu. Aksi ini dilakukan mahasiswa menyusul sejumlah masalah internal yang melilit kampus tersebut. Buntutnya, mahasiswa lalu menuntut Rektor Unidar mundur dari jabatannya karena dinilai gagal membawa Unidar ke arah yang lebih baik.