Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga di Kolaka Terlibat Kericuhan dengan Polisi

Kompas.com - 06/11/2013, 14:12 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com — Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Akan Lingkungan terlibat kericuhan dengan puluhan petugas dari Polres Kolaka dan satpol PP di depan Kantor DPRD Kolaka, Sulawesi Tenggara, Rabu (6/11/2013).

Mereka mendesak anggota DPRD keluar menemui massa guna menjelaskan duduk persoalan terkait kedatangan mereka.

Masyarakat dari Desa Donggala, Kecamatan Wolo, ini telah menjadi korban kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Wajah Inti Lestari. Dalam aksi ini, pendemo yang sebagian besar berprofesi sebagai petani rumput laut membawa data kerusakan lingkungan dari Dinas Perikanan Kolaka.

Disebutkan, rumput laut yang tersebar di kawasan pantai desa itu rusak parah dan mengalami gagal panen total. "Ini data menunjukkan 149 hektar luasan laut yang dipenuhi rumput laut gagal total, atau rusak parah. Penyebabnya adalah aktivitas PT WIL itu. Kami tidak mengada-ada, data yang kami bawa ini dari Dinas Kelautan," kata salah satu warga yang ikut serta di dalam unjuk rasa.

"Desa Muara Lapa-pao itu sudah dibayarkan ganti rugi rumput lautnya, kenapa kami tidak. Kami datang menuntut hak, kalau tidak rusak kita punya rumput laut, tidak mungkin kita datang," ucap warga itu lagi.

Koordinator aksi, Anhar, menegaskan, ada sejumlah tuntutan warga kepada pihak perusahaan, antara lain tuntutan ganti rugi rumput laut, pemberian dana CSR kepada desa yang terkena dampak, serta meminta kepada pihak yudikatif agar meninjau kembali atau revisi terhadap perusahaan tambang PT Wajah Inti Lestari.

"Perusahaan itu tidak mempunyai amdal, kenapa harus bebas beroperasi. Ini kan lucu, akhirnya apa, limbah dan kerusakan lingkungan terjadi di mana-mana," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com