Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potong Bantuan Siswa, Kepsek di Pamekasan Akan Disanksi

Kompas.com - 05/11/2013, 22:09 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pemotongan Bantuan Siswa Miskin (BSM) oleh Ahmad, Kepala SDN 1 Bajang, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Jawa Timur, akhirnya sampai juga ke telinga Bupati Pamekasan, Achmad Syafii. Kebijakan Ahmad membuat Bupati terkejut. Pasalnya dari awal sudah disampaikan, tidak diperbolehkan ada pemotongan BSM sepeser pun.

Achmad Syafii akan menjatuhkan sanksi kepada Kepsek Ahmad. Sanksi tersebut akan diputuskan setelah Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan melakukan penyelidikan atas pemotongan BSM.

"Pemotongan ini sudah keterlaluan, apalagi yang dipotong adalah bantuan untuk siswa miskin. Tunggu sanksinya saja untuk kepala sekolahnya," kata Syafii, Selasa (5/10/2013).

Lebih lanjut mantan anggota DPR RI ini menambahkan, meskipun kepala sekolah yang bersangkutan akan mengembalikan bantuan yang dipotong, namun hal itu tidak akan mempengaruhi terhadap pemberian sanksi dan penyelidikan. Sebab yang dibutuhkan adalah motif pemotongan yang dilakukan kepala sekolah itu. Disdik sendiri kata Syafii, sudah jauh-jauh hari mengeluarkan  imbauan agar BSM tidak dipotong.

Sebelumnya diberitakan, puluhan wali murid SDN 1 Bajang, Kecamatan Pakong, mendatangi sekolah anaknya karena tidak puas dengan kebijakan pemotongan BSM. BSM yang seharusnya diberikan utuh Rp 405.000 kepada masing-masing siswa, kenyataannya hanya Rp 5.000. Alasan pemotongan itu untuk pembelian seragam siswa. Padahal sebulan sebelumnya, siswa sudah diberi bantuan seragam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com