Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Ini Beberkan Perdagangan Senjata Api di Jakarta

Kompas.com - 05/11/2013, 19:02 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang dari lima tersangka perampokan antar-provinsi mengungkap adanya jaringan perdagangan gelap senjata api yang berpusat di Jakarta.
        
"Saya mendapatkan senjata api dari teman di Jakarta. Di sana perdagangan senjata api sudah biasa," kata TO (42), seorang pelaku perampokan kepada wartawan yang menemuinya di ruang interogasi Mapolda Riau di Pekanbaru, Selasa (5/11/2013).
        
TO merupakan satu dari lima pelaku perampokan yang dibekuk aparat Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Riau, dalam beberapa pekan terakhir.
        
Dia diamankan oleh aparat di Kota Medan, Sumatera Utara, setelah sebelumnya anggota lebih dulu menangkap DR, TP dan HJ di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
        
Setelah mengamankan keempat pelaku itu, polisi kemudian meringkus HB di Brebes, Jawa tengah, tersangka lainnya pada komplotan yang sama.
        
Dari tangan TO, aparat kepolisian menyita sepucuk senjata api jenis "air softgun" yang diakui pelaku didapat dari seorang warga sipil yang berdomisili di Ibu Kota Negara, Jakarta.
        
"Saya mendapatkan pistol itu dengan harga Rp 7 juta. Kalau yang bentuknya lebih canggih dan bisa meledak lebih mahal lagi," ucapnya.
        
Pelaku mengungkapkan, perdagangan senjata api secara ilegal dilakukan dengan jaringan yang telah terorganisir, sehingga sulit untuk dilacak.
        
"Harus lewat perantara-perantara, nggak bisa langsung ketemu sama pemiliknya itu," kata dia.
        
Tersangka TO yang merupakan warga asal Sumatera Utara ini sebelumnya disangkakan terlibat perampokan di sejumlah lokasi di beberapa provinsi di Pulau Sumatera.
        
Terakhir, TO bersama empat rekannya, DR, TP dan HJ serta HB melakukan aksi pencurian dengan kekerasan di bengkel "Leo Otomotif" di Pekanbaru dengan membawa kabur uang tunai senilai Rp 40 juta.
        
"Mereka ini merupakan penjahat berkomplot yang memiliki jaringan cukup luas karena ternyata juga terlibat sejumlah kasus perampokan di luar Riau," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol DTM Silitonga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com