Para peserta yang tergabung dari berbagai elemen itu selain berorasi, menggelar aksi teatrikal, juga menggalang dana bagi perlindungan flora dan fauna langka di Bengkulu.
Koordinator aksi, Dermansyah, mengatakan kepada Kompas.com, aksi yang mereka gelar tersebut merupakan satu bentuk kampanye penyadaran masyarakat akan perlindungan flora dan fauna langka.
"Bengkulu memiliki banyak flora dan fauna langka seperti bunga rafflesia yang merupakan lambang Bengkulu, anggrek panda merupakan anggrek endemik Bengkulu, satu-satunya di dunia ada di Bengkulu, harimau sumatera, gajah, dan beruang," kata Dermansyah.
Ia melanjutkan, tingginya perambahan hutan, pencurian kayu, dan perburuan satwa langka mengakibatkan semakin banyak flora dan fauna endemik asli Bengkulu yang menghilang, kepunahan hewan dan puspa langka tersebut, menurut dia, harus segera diantisiapasi dengan melibatkan semua masyarakat.
"Selain masyarakat pemerintah juga harus tegas menindak pelaku perusakan dan penjualan satwa langka, karena jika tidak maka laju kepunahan akan semakin tidak terbendung di tengah ketidakpedulian masyarakat dewasa ini," demikian Dermansyah.
Kegiatan para pemuda mendapat perhatian tinggi dari masyarakat, puluhan warga tampak menghentikan laju kendaraan sekadar untuk meminta stiker dan pamflet yang dibagikan para pemuda itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.