Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Lapas Singkawang Mengaku Sering Kecolongan

Kompas.com - 04/11/2013, 20:32 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis


SINGKAWANG, KOMPAS.com - Jumlah personel yang terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah tahanan menjadi salah satu pemicu mudahnya barang-barang terlarang, termasuk narkoba, masuk ke dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singkawang, Kalimantan Barat.

Kepala Pengamanan Lapas (KPLP), Yohanes Varianto memaparkan, bahwa kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Singkawang, tetapi hampir di semua lapas di Indonesia. "Kita sudah sering mengajukan tambahan personel, bahkan setiap tahun kita ajukan untuk tambahan pengamanan lapas. Tapi masih belum ada tanggapan" ujar Varianto, Senin (4/11/2013).

Personel pengamanan lapas saat ini berjumlah 24 orang, yang dibagi menjadi empat regu. Setiap regu berjumlah 6 orang dalam setiap rotasi penjagaan. Jumlah tersebut untuk mengamankan serta mengawasi warga binaan yang jumlahnya mencapai 300 orang lebih, melebihi kapasitas yang hanya cukup untuk 250 orang.

Varianto menambahkan, selama ini pemeriksaan terhadap pengunjung yang membesuk sudah sering dilakukan. Namun, karena keterbatasan personel, masih saja ditemukan barang-barang yang tidak diperbolehkan masuk di lapas dimiliki oleh tahanan.

"Kalau temuan ganja baru kali ini. Biasanya waktu razia cuma dapat HP (ponsel), senjata tajam, dan benda terlarang lainnya. Segala jenis barang yang dilarang itu bisa ada di dalam. Kadang, HP pagi dirazia, siang sudah ada lagi," ujarnya.

Terkait temuan narkoba, Varianto mengatakan tidak menutup kemungkinan siapa saja bisa terlibat. Banyak modus yang sering dijumpai. Terkadang ada yang dilemparkan dari luar tembok lapas.

"Bisa saja itu oknum petugas lapas sendiri, bisa dari pembesuk, yang jelas sudah diluar jangkauan kita," pungkasnya.

Kondisi personil yang terbatas tersebut, menjadi salah satu faktor kendala dalam mengawasi serta mengontrol tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com