Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Aru Siapkan Panah Lawan Perusahaan Perkebunan

Kompas.com - 04/11/2013, 16:50 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Lembaga Adat Jargaria, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku mengecam rencana penguasaan tanah seluas 500.000 hektar milik warga oleh perusahan perkebunan PT Menara Group di Kabupaten Aru.

“Jika ini (penguasaan tanah) terjadi kita telah intruksikan warga untuk melawan habis-habisan,” ungkap Ketua Lembaga Adat Jargaria, Z Sair kepada Kompas.com, Senin (4/11/2013).

Sair mengatakan, pihaknya telah merespons rencana PT Menara Group dengan memerintahkan kepada seluruh warga adat Aru agar melakukan sweeping di wilayah desa mereka masing-masing.

“Jika ditemukan ada tim dari PT Menara Group yang melakukan survei maupun mengambil sampel tanah di hutan, maka warga silahkan melawan mereka. Bila perlu panah mereka di tempat,” tegas Sair.

Dia mengklaim, seluruh warga Aru telah sepakat menolak keberadaan PT Menara Group. Alasannya, perusahan tersebut hanya akan mendatangkan kesengsaraan bagi masyarakat dan juga akan merusak lingkungan hutan di Aru.

“Kehadiran PT Menara Group di Aru tidak akan mendatangkan manfaat bagi warga, justru sebaliknya akan menimbulkan petaka. Tanah kita akan dikuasai dan hutan kita akan rusak, itu sudah pasti,” ungkapnya.

Atas dasar itulah, pihaknya meminta kepada warga adat di Aru agar dapat menolak, sekaligus melawan kehadiran PT Menara Group di Aru. "Karena itu, kita minta warga agar melawan kehadiran perusahan perkebunan ini,” cetusnya.

Kehadiran PT Menara Group ini sendiri mendapat penolakan luas dari berbagai elemen tidak hanya di Aru, tetapi juga masyarakat di Maluku. Rencananya PT Menara Group ini akan menguasai tanah warga seluas 500.000 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com