Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Siswi MTs Bikin Video Porno

Kompas.com - 03/11/2013, 18:35 WIB

MAGETAN, KOMPAS.com — Beredarnya video mesum yang diduga pelaku wanitanya berinisial E (15), siswi madrasah tsanawiyah (MTs) (setara SMP) di Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, membuat heboh warga.

Pelaku pria yang diduga sekaligus perekam adegan tak pantas itu belum diketahui identitasnya. Namun, dari informasi yang beredar, pelaku pria adalah warga Pacitan.

Adegan mesum siswi kelas 1 MTs yang divideokan dengan durasi 25.36 menit itu beredar di Parang sejak sepekan ini. Bahkan, konon film itu sudah diunggah ke YouTube.

Namun, karena ada pria yang mengaku sebagai aparat, menyebar tekanan, banyak dari warga di Parang yang menghapus video itu dari perangkat telepon selulernya.

"Katanya kalau ketahui aparat, dianggap sebagai penyebar video porno dan akan ditangkap untuk diproses hukum. Makanya, banyak pemilik gambar video itu yang menghapusnya," kata seorang guru SDN di Parang yang namanya enggan disebut kepada Surya, Jumat (1/11/2013).

Adegan video porno yang informasinya diambil di kawasan hutan Desa Ngunut, Kecamatan Parang, itu gambarnya relatif bersih. Dalam adegan itu, pelaku wanita menggunakan jilbab dan kaus berwarna merah muda, dan memakai bawahan long dress berwarna ungu. Sementara prianya, yang terlihat seumuran, menggunakan kaus berwarna hitam dan kalung rantai monel.  

Dalam film itu, wajah pelaku wanitanya lebih banyak diperlihatkan, sedangkan wajah prianya juga sering terlihat jelas, meski hanya sekilas. Adegan yang tidak pantas dilakukan anak bawah umur itu dibuat sekitar pertengahan Oktober 2013, tepatnya seusai perayaan Idul Adha.

"Menurut teman-temannya di MTs, diperkirakan pembuatan film itu setelah acara Idul Adha di sekolah. Mungkin setelah pulang sekolah itu, dijemput pacarnya, dan melakukan adegan mesum itu," katanya.

Menurut guru SD yang sudah sertifikasi ini, film yang beredar dari ponsel ke ponsel itu berkualitas baik dan resolusinya besar sehingga kualitas videonya jelas dan tidak blur meski pengambilannya goyang-goyang.

"Gambar film itu sangat jelas sehingga wajah wanitanya terlihat jelas, bahkan guru dan temannya di MTs Bungkuk, membenarkan kalau itu E, anak warga Desa Ngunut, Parang. Kalau si prianya yang memfilmkan tidak banyak warga yang tahu. Tapi, menurut warga Desa Ngunut, itu pacar E anak Pacitan," jelas guru yang juga tokoh pemuda Parang ini.

Hal sama juga dikatakan Supri, warga Desa/Kecamatan Parang yang mengaku sudah melihat dan sempat menyimpan video itu di ponselnya. Namun, karena mendengar akan ada razia video porno di ponsel, film adegan mesum siswi MTs itu dihapus dari perangkat komunikasinya.

"Takut Mas, video itu saya hapus. Saya sudah lihat film adegan mesum itu berulang kali, sampai hafal wajah kedua pemerannya itu," kata Supri, Jumat (1/11/2013).

Agus mengaku ia mendapat film adegan mesum itu dari perantara temannya di MTs Bungkuk. Karena itu, siapa yang pertama memiliki video porno dan menyebarkannya belum diketahui.

"Katanya di situs YouTube, video itu sudah diunggah. Makanya, banyak yang ingin tahu wajah E di luar film itu," katanya yang berjanji akan menelusuri asal mula video porno itu.

Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Parang AKP Agus Supriyanto yang dikonfirmasi terkait beredarnya video porno mengatakan sudah mengamankan para pelakunya.

"Tersangka dan korban sudah kami serahkan ke PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Polres Magetan, silakan konfirmasi ke Polres," kata AKP Agus Supriyanto, singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com