Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sumedang Sempat Dilarikan Pakai Becak Motor

Kompas.com - 03/11/2013, 18:00 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


SUMEDANG, KOMPAS.com - Bupati Sumedang, Endang Sukandar yang baru saja menjabat empat bulan meninggal dunia saat menjalankan tugasnya menghadiri acara "adat lembur", yakni "ngaruat" di Desa Karedok, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (2/11/2013). Ajudan Endang, Indra Wahyudinata menceritakan kronologi meninggalnya Bupati Sumedang ini.

Menurut Indra, Endang tiba-tiba terjatuh pingsan saat berjalan di tengah-tengah acara "ngaruat" di Desa Karedok. "Beliau tiba-tiba pingsan," kata Indra kepada Kompas.com, Minggu, (03/11/2013).

Saat itu, Endang sempat mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis dengan bantuan oksigen. Saat kejadian itu, semua orang panik mengingat lokasi (Desa Karedok) tersebut jauh dari rumah sakit dan tidak ada akses mobil untuk masuk ke lokasi itu, karena harus melewati jembatan Cimanuk yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Jembatan itu menyeberangi sungai yang sangat lebar.

"Terpaksa, beliau diboyong dengan menggunakan sepeda motor yang ada bak terbukanya itu. Itu lho, yang rodanya ada tiga (becak motor, red)," kata Indra.

Bupati Endang diantar pakai bentor menuju jembatan Cimanuk yang jaraknya sekitar 2 kilometer. Sementara mobil ambulans sudah menunggu di seberang jembatan.

"Setelah menyeberangi jembatan, beliau langsung dipindahkan ke ambulans untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat," katanya.

Endang dilarikan ke Rumah Sakit Cideres, Kadipaten, Kabupaten Majalengka. "Tidak ke rumah sakit di Sumedang, tapi ke rumah sakit di Majalengka, karena rumah sakit itu yang terdekat," katanya.

Tiba di rumah sakit Cideres pukul 13.45 WIB. Setibanya di rumah sakit, Endang langsung masuk Unit Gawat Darurat. Beberapa menit kemudian, pejabat Pemkab Sumedang mendengar kabar buruk.

"Tak lama masuk ke rumah sakit, tim dokter memberikan kabar bahwa beliau sudah meninggal dunia. Kami sedih," ujarnya. Almarhum meninggal diduga karena kelelahan.

Jenazah Endang dimakamkan di samping istrinya, Ida Tarmini di Pemakaman Sindangpalay, Kabupaten Sumedang pada Minggu (3/11/2013) pukul 09.00 WIB. "Iya, dimakamkan di makam keluarga di Sindangpalay tepat disamping istrinya dan di dekat kedua anaknya," kata Indra.

Menurutnya, ribuan orang mulai pejabat hingga masyarakat Sumedang menghadiri proses pemakaman tersebut. Endang meninggalkan satu putri sulungnya, Imas Permasih (42) yang bekerja di PDAM Kabupaten Sumedang.

"Ibu Imas sangat terpukul sekali. Dari keluarga beliau (mendiang bupati, red). Ibu Imas yang masih ada sekarang ini. Dua anak bungsu dan istrinya sudah meninggal lebih dulu," jelasnya.

Endang Lahir di Sumedang pada 12 April 1949. Endang meninggal di usia 64 tahun. Endang terpilih sebagai Bupati Sumedang perode 2013 - 2018 berpasangan dengan Ade Irawan, yang dilantik oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan pada Juni 2013 lalu.

"Bapak baru menjabat empat bulan, beliau sangat semangat sekali membangun Kabupaten Sumedang. Beliau selalu mendahulukan apa yang menjadi kepentingan masyarakat," katanya.

Rencananya, malam ini, para ulama, pejabat dan tokoh masyarakat Sumedang akan menghadiri acara tahlilan mendoakan almarhum Bupati Sumedang Endang Sukandar di Gedung Negara Pemkab Sumedang di Jalan Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tahlilan akan digelar selama tujuh hari ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com