Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Suami, Pegawai Puskesmas Tenggak Cairan Pembersih Lantai

Kompas.com - 02/11/2013, 12:38 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA, KOMPAS.com — Seorang perawat yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Toari, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Nurmiasi (24), nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak cairan pembersih lantai. Penyebab utamanya adalah depresi karena ditinggal pergi oleh sang suami. Nurmiasi mengembuskan napas terakhir saat perjalanan menuju Rumah Sakit Benyamin, Guluh, Kolaka.

Kepala Bagian Humas Polres Kolaka Ajun Komisaris Nazaruddin membenarkan hal ini. Berdasar data yang diterima oleh pihak kepolisian, korban adalah warga Desa Ranojaya, Kolaka, dan bekerja di Puskesmas Kecamatan Toari.

"Ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit tadi. Kuat dugaan dia meninggal akibat minum cairan pembersih lantai. Dari hasil keterangan beberapa orang terdekatnya, pemicunya ini masalah rumah tangga," kata Ajun Komisaris Nazaruddin, Sabtu (1/11/2013). 

Nazaruddin menambahkan, sebelum meninggal, korban sempat berkunjung ke rumah temannya di Kolaka. "Kan ada rumah temannya di Lorong Iklim, Kolaka, yang bernama Tukiyem. Nah dia sempat ke rumah kontrakan milik temannya. Di rumah temannya itu dia bercerita tentang masalah keluarganya. Sebelum datang di rumah temannya, terindikasi dia sudah minum racun terlebih dahulu," tambahnya.

Sebelum meninggal, korban bercerita kalau lebih dari tiga bulan dia ditinggalkan oleh sang suami tanpa kabar. Selain itu, janin yang dia kandung mengalami keguguran.

"Tidak lama setelah bercerita, korban mual dan muntah-muntah. Pemilik rumah memanggil bantuan dan korban dilarikan ke rumah sakit. Dalam perjalanan, nyawanya tidak bisa diselamatkan lagi. Sebelumnya memang dia pernah mencoba bunuh diri tapi gagal," ujar Nazaruddin.

Saat ini jenazah korban dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan. Tak satu pun anggota keluarga korban yang memberikan keterangan. Pihak polisi pun masih belum bisa memastikan keberadaan suami perawat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com