Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Korupsi Beasiswa, Rektor Unsyiah Diperiksa Maraton

Kompas.com - 01/11/2013, 23:15 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis


BANDA ACEH, KOMPAS.com - Rektor Universitas Syiah Kuala, Samsul Rijal, diperiksa sebagai saksi dalam persidangan tindak pidana korupsi beasiswa dengan terdakwa mantan Rektor Universitas Syiah Kuala, Darni Daud.

Persidangan yang sama juga menghadirkan terdakwa Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Unsyiah Yusuf Azis dan Dosen FKIP Kimia Muklis. Majelis hakim yang diketuai oleh Syamsul Qamar SH, memeriksa Samsul Rijal secara maraton selama dua hari. Samsul pun dicecar puluhan pertanyaan terkait dengan penyaluran dana beasiswa yang dikelola oleh Unsyiah, yakni program beasiswa bagi Guru Daerah Terpencil (Gurdacil) dan program beasiswa Jaringan Pengembangan Daerah (JPD).

Dari pemeriksaan, Samsul Rijal mengakui ada sisa dana dari dua program beasiswa tersebut yang tidak terserap sebesar lebih dari Rp 500 juta untuk tahun 2009-2010 yang tersimpan di rekening penampungan atas nama Pembantu Rektor I Universitas Syiah Kuala.

“Tapi uang tersebut digunakan untuk menutupi sejumlah biaya yang diperlukan Unsyiah, sebelum, dana untuk Unsyiah itu cair, dan saat rekening Unsyiah atas nama Rektor Unsyiah disahkan Kementrian Pendidikan, maka dana itu kami pindahkan ke rekening yang sah,” jelas Samsul RIjal di hadapan Majelis Hakim dalam Sidang Tindak Pidana Korupsi, yang berlangsung Jumat, (01/11/2013).

Majelis Hakim juga mempertanyakan posisi Samsul Rijal saat program beasiswa tersebut diluncurkan. “Saat itu saya sebagai Pembantu Rektor I dan dalam kepanitiaan beasiswa sebagai koordinator untuk Gurdacil dan wakil koordinator untuk JPD, dan tidak bertugas mengelola keuangan,” jelas Samsul.

Sementara itu, terdakwa Darni Daud membantah sebagian besar keterangan Samsul Rijal, saat dikonfrontasi majelis hakim. “Karena dalam kepanitiaan beasiswa Pembantu Rektor I adalah koordinator dan wakil koordintator di dua program beasiswa, maka dia juga terlibat dalam pengelolaan keuangan, karena dari semua bukti semua cek pengambilan dana ditanda tangani oleh Pembantu Rektor I,” jelas Darni.

Sidang yang menghadirkan Rektor Unsyiah, Samsul RIjal ini menarik perhatian banyak kalangan. Ruang sidang yang sebelumnya tidak terlalu penuh, selama dua hari sidang maraton ini malah disesaki pengunjung. Samsul Rijal dimintai keterangannya sebagai saki sejak Kamis (31/10/2013) kemarin dan berakhir pada Jumat petang pukul 17.00 WIB.

Sebelumnya, sidang juga menghadirkan saksi utama lainnya yaitu Rahmiana, sekretaris dari Rektor Unsyiah Samsul Rijal. Dinilai memberi sering memberi keterangan yang bertolak belakang dengan keterangan saksi sebelumnya, pengacara Dari Daud, Mukhlis Mukhtar meminta kepada Majelis Hakim untuk menetapkan Rektor Unsyiah Samsul Rijal sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi dana Beasiswa Guru Terpencil dan Jaringan Pengembangan Daerah (JPD) yang disediakan oleh Pemerintah Aceh untuk siswa berprestasi di Aceh.

Sidang korupsi beasiswa Unsyiah yang melibatkan mantan Rektor Unsyiah Prof Dr Darni M Daud, mantan Dekan FKIP Prof DR Yusuf Azis dan Dosen FKIP Kimia Muklis SPd MPd telah mengakibatkan kerugian negara senilai Rp 3,6 miliar berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP) perwakilan Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com