Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Air Muncul dari Makam Bayi

Kompas.com - 01/11/2013, 13:54 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Fenomena mata air muncul dari sebuah makam di pemakaman umum (TPU) Kampung Tidar, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang.

Air yang keluar dari makam seorang bayi itu dianggap keramat dan bertuah oleh warga setempat. Dikisahkan Mbok Karsanah (69), juru kunci makam, air itu muncul tiba-tiba dari dalam makam ke permukaan sejak belasan tahun lalu.

Air tidak pernah surut mengucur hingga sekarang. Anehnya, air yang keluar juga tidak pernah meluber dari tempat yang sengaja digali oleh juru kunci. Konon, bayi yang dikubur di makam itu masih berusia sembilan bulan.

Dia meninggal lantaran penyakit aneh hingga menyebabkan tidak bisa buang air kecil. "Konon, air ini merupakan air kencing bayi," tutur Karsanah, belum lama ini.

Ibu 12 anak itu bercerita, dia kali pertama mengetahui makam itu bisa mengeluarkan air ketika kakaknya, yang meninggal beberapa tahun lalu, dimakamkan di TPU tersebut. Hampir setiap hari dia membersihkan makam kakaknya yang letaknya tidak jauh dari makam bayi itu.

"Saya rutin membersihkan makam kakak saya. Suatu hari saya melihat ada air keluar dari makam bayi. Tidak ada pipa atau saluran air di sini," ujar Karsanah.

Ketika itu, dia pun tidak segan meminumnya. Menurutnya, air itu rasanya segar, tidak berbau. Bahkan, menurutnya, rasanya lebih segar dibanding air pada umumnya.

Keunikan lainnya, sebut Karsanah, jika air itu terlihat surut, maka akan muncul lagi titik air lain hingga membuat lubang dengan kedalaman 30 sentimeter. "Ini sih musim hujan, tidak terlalu istimewa. Kalau pas kemarau kemarin malah airnya banyak sekali," imbuhnya.

Bagi warga setempat, fenomena itu bukan lagi hal baru. Tidak sedikit warga yang datang untuk berziarah dan mengambil air dari makam itu. Mereka menganggap air tersebut membawa berkah. Tidak hanya dari dalam Kota Magelang, peziarah juga datang dari luar daerah. Bahkan, jika malam Jumat Kliwon, jumlah peziarah bisa mencapai 40 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com