"Saat saya ambil gambar, polisi menarik dan memukul pendemo di halaman Polres, tiba-tiba wajahku kena bogem anggota polisi. Saya tidak ingat dan kenal polisi yang pukul saya, karena dari arah belakangku melayang tinju," tutur Jamil, wartawan koran Baubau Pos, Kamis (31/10/2013).
Ia melanjutkan, aksi pemukulan polisi juga menimpa dua rekan wartawan lainnya, yakni Harryman, wartawan Kendari Pos dan Suari dari Buton Pos. Keduanya kena pukul saat meliput aksi unjuk rasa.
"Dua teman wartawan juga kena bogem polisi saat kami liputan aksi solidaritas atas meninggalnya seorang tahanan di Polres Baubau," terangnya di ujung telepon.
Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dan warga, merupakan kelanjutan dari demo sebelumnya yang mendesak pengungkapan penyebab kematian seorang tahanan di sel Polres Baubau, Rabu (30/10/2013) malam. Masa meminta pertanggungjawaban polisi yang diduga melakukan penyiksaan terhadap Aslin Zalim (32), di dalam tahanan. Penyiksaan itu diyakini menjadi penyebab Aslin meninggal.
Sebelumnya, Selasa (29/10/2013) sekitar pukul 21.00 Wita, Aslim yang merupakan PNS di kantor perizinan Baubau diamankan polisi karena menghadang kendaraan yang melintas di Jalan Bataraguru, Kelurahan Bataraguru, Kota Baubau. Aksi itu dilakukan Aslim karena dalam keadaan mabuk.
Saat bersamaan, melintas mobil Kepala Polres Baubau, kemudian Kapolres meminta anggotanya untuk membawa Aslim ke Polres Baubau karena dianggap sudah meresahkan pengguna jalan. Namun keesokan harinya, Rabu (30/10/2013) korban ditemukan meninggal setelah mengikuti senam pagi di Polres Baubau. Diduga, saat penahanan korban sempat disiksa dengan direndam dalam kolam depan kantor Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Baubau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.