Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Culik Bayi demi Diterima Kembali Suami

Kompas.com - 30/10/2013, 22:06 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Masni Binti Alimin, bayi berusia 2 bulan 2 hari, sesekali menggeliat dipelukan ibunya. Masni hampir saja tidak bisa merasakan pelukan hangat sang bunda, Andi Mustika, karena beberapa jam sebelumnya sempat dibawa lari oleh SR (35), perempuan asal Kendari, ke Kuna, Malaysia.

Penculikan Masni asal Jalan Pelabuhan Baru, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ini sempat menghebohkan warga. Sesaat setelah Masni diculik SR, beredar pesan siaran (boardcast) lewat Blackberry Messenger yang memperingatkan warga tentang penculikan bayi tersebut.

Informasi yang dihimpun Kompas.com menyebutkan, penculikan Masni bermula dari perkenalan Andi Mustika dengan SR dua hari lalu. Saat itu SR pura-pura menumpang istirahat di teras rumah Andi Mustika.

Beberapa kali SR yang mengaku hendak menyusul suaminya ke Kuna, Malaysia ini menumpang istirahat di teras Andi Mustika. Saat kejadian, SR meminta Andi Mustika membelikan mi Malaysia ke warung yang agak jauh dari rumah Andi Mustika. Saat kembali ke rumah, Andi Mustika baru menyadari bayinya sudah hilang dibawa kabur SR. Menurut pengakuan SR, Masni rencananya akan dibawa ke Kuna, Malaysia menyusul suaminya.

“Saya pulang ke Kendari bulan Januari dalam keadaan hamil. Pada bulan Juni, saya melahirkan bayi secara prematur. Bayi saya tidak bisa tertolong, akhirnya meninggal. Saya hubungi suami saya, dia tidak percaya bahwa bayi kami telah meninggal. Sehingga dia mengancam saya tidak boleh kembali ke Kuna jika tidak membawa bayi," jelas SR menceritakan latar belakang penculikan bayi Masni.

Namun saat sampai di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, semua kapal regular yang menuju kota Tawau, Malaysia telah berangkat. SR mengaku sempat berniat mengembalikan bayi Masni ke ibunya. Namun karena merasa ketakutan, SR malah mengajak Masni ke Jalan Pendidikan. Pelaku sempat menitipkan bayi itu ke penjual cendol di Jalan Pendidikan dengan alasan untuk membeli susu buat Masni. Tak lama kemudian kepolisian menangkap SR beserta bayi Masni.

Kasubag Humas Kepolisian Resor Nunukan, Aipda M Karyadi mengatakan, saat ini Kepolisian Sektor KSKP Pelabuhan Tunontaka, Nunukan masih memeriksa SR untuk proses penyidikan.

“Dalam waktu singkat kita dapat menangkap tersangka. Sementara untuk proses penyidikan pelaku dan bayi sudah ditemukan semua dalam keadaan aman, tinggal proses penyidikan yang sekarang dilaksanakan di Polsek KSKP," jelas Aiptu M Karyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com