Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokalisasi GBL Ditutup karena Pilkades, PSK Mengeluh

Kompas.com - 30/10/2013, 15:24 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com - Penjaja Seks Komersial (PSK) dan pemandu karaoke (PK) di lokalisasi Gambirlangu, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, mengeluhkan pendapatannya menurun gara-gara lokalisasi ditutup sementara karena menjelang pemilihan kepala desa di daerah itu.

Penutupan itu akan dilakukan selama dua hari, mulai hari ini hingga Kamis (31/10/2013) besok. Sementara Pilkades akan dihelat pada Kamis.

Salah satu PK di GBL, Rina mengaku, dengan ditutupnya rumah karaoke di GBL, dirinya mengalami kerugian cukup besar. Pasalnya, selain tidak ada pendapatan, dia juga harus menanggung sewa rumah karaoke dan keamanan.

“Sehari, sewa rumah karaoke 100 ribu rupiah, belum keamanan. Padahal sewa dan kemanan, tutup atau buka, tetap saja harus setor,” kata Rina, Rabu (30/10/2013).

Rina menambahkan, meskipun ada Pilkades, seharusnya lokalisasi GBL tidak perlu ditutup. Sebab, menurutnya, tidak ada kaitan antara aktivitas lokalisasi dengan Pilkades. Yang terpenting, kata Rina, masing-masing bisa menjaga keamanan.

“Yang datang di GBL kan orang luar kota yang mencari kesenangan. Jadi tidak perlu khawatir mereka akan membuat kerusuhan,” jelasnya.

Pendapat serupa disampaikan Magdalena, salah satu PSK GBL. Dia juga mengeluh dengan ditutupnya GBL. Sebab secara otomatis, tidak ada tamu yang membokingnya.

Magdalena (31), yang murni PSK bukan PK, mengaku dalam sehari bisa menerima 4 hingga 8 tamu. Dari satu tamu, dia mendapat paling sedikit Rp 100.000. “Paling sepi, saya mendapat 4 tamu. Kalau ditutup, otomatis, saya tidak bisa menerima tamu,” kata ibu 3 anak ini.

Sementara itu, pemilik rumah karaoke lain, Rahayu, mengaku tidak mempersoalkan penutupan GBL selama dua hari. Sebab, baginya, rezeki ada yang mengatur. Penutupan GBL ini, kata Rahayu, sudah menjadi ketentuan dari kepolisian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “Ditutup atau tidak ditutup, tidak masalah,” tambahnya.

Rahayu mengaku mempekerjakan dua orang di rumah karaokenya. Dengan ditutupnya karaoke di GBL, Rahayu membebaskan anak buahnya mencari kerja sambilan di luar.

“Kalau saya modelnya kontrak rumah. Setahun 10 juta rupiah. Plus keamanan dan yang lainnya, sebulan sekitar 80 ribu rupiah,” jelasnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, lokalisasi GBL tutup selama dua hari, Rabu (30/10/2013) dan Kamis (31/10/2013), karena akan digelar Pilkades. Menurut Kapolsek Kaliwungu Kendal, AKP R. Dian Kusumasmoro, penutupan GBL ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sebagai ekses dari Pilkades.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com