Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampar Petugas Bandara, Wakil Ketua Ombudsman Akan Diperiksa

Kompas.com - 30/10/2013, 11:11 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dalam waktu dekat akan memanggil Wakil Ketua Ombudsman RI Azlaini Agus dalam kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Azlaini terhadap Yana Novia (20), anggota staf darat PT Garuda Indonesia Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Senin (28/10). Namun, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (2004-2009) itu baru akan diperiksa sebagai saksi.

”Kami telah melakukan prarekonstruksi di tempat kejadian perkara,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru Komisaris Arief Fajar di Pekanbaru, Selasa (29/10).

Dalam prarekonstruksi di Bandara Pekanbaru, Selasa pagi, terdapat reka adegan Azlaini, yang diperankan seorang perempuan, menampar Yana dengan menggunakan tangan kiri. Azlaini juga menghardik Yana. Petugas keamanan bandara yang mencoba menenangkan Azlaini juga kena semprotan kata-kata tajam.

Yana ketika dihubungi seusai prarekonstruksi mengaku sangat kaget ketika ditampar Azlaini. Dia sama sekali tidak menyangka bakal mendapat perlakuan kasar dari seseorang yang memiliki status terhormat di negara ini.

”Saya tanyakan kepada ibu itu, kenapa menampar saya. Apa salah saya, tetapi dia justru menghardik saya,” ujar Yana.

Secara terpisah, Manajer Umum Gapura Angkasa Kuswoyo, atasan Yana, meminta kasus penamparan terhadap Yana dituntaskan secara hukum.

Manajer Stasiun dan Servis PT Garuda Indonesia Pekanbaru Irawan Suryadi menambahkan, pihaknya memiliki saksi-saksi yang memberatkan Azlaini, yaitu foto kejadian dan visum dari rumah sakit.

Azlaini saat dimintai konfirmasi dari Jakarta mengatakan, dirinya tidak berurusan dengan karyawati penerbangan Garuda kecuali setelah tiba di kabin pesawat. ”Orang yang melaporkan saya itu jelas bukan karyawan penerbangan Garuda,” katanya.

Azlaini mengatakan, laporan yang mengatakan dirinya melakukan kekerasan atau menampar sama sekali tidak benar. ”Saya hanya memarahi semua petugas di bandara yang berseragam kuning coklat dengan slayer kuning garis-garis yang mengurus proses boarding di bandara,” katanya.

Dalam pesan lewat layanan pesan singkat (SMS) yang dikirim kepada Kompas, Azlaini mengaku marah kepada Yana sebagai pelampiasan penelantaran penumpang, termasuk dirinya, yang dilakukan pihak Garuda.

Kejadian itu bermula saat Azlaini kesal terhadap beberapa kejadian sebelum menaiki pesawat Garuda GA 277 tujuan Bandara Kuala Namu di Medan. Pertama, saat penumpang diminta bersiap masuk ke pesawat (boarding), ternyata bus pengantar belum tersedia. Penumpang akhirnya harus berjejal di pintu terminal.

Kedua, Azlaini yang memiliki tiket kelas bisnis ternyata tidak disediakan mobil pengantar khusus sehingga dia naik bus penumpang ekonomi. Setelah masuk ke bus, kendaraan itu tidak juga bergerak selama 20 menit. Azlaini meminta sopir membuka pintu bus karena pengap dan keletihan berdiri. Dia berupaya meminta penjelasan dari sopir, tetapi tak ada jawaban.

Yana mendekat dan Azlaini lagi-lagi meminta penjelasan, tetapi tidak ada jawaban. Saat itulah, Azlaini hanya marah dan membentak Yana, bukan menampar Yana. (sah/faj)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com