Warga memilih menutup rapat pintu rumah karena khawatir terkena lemparan batu dan tembakan peluru nyasar polisi. Selain itu, warga juga tidak berani keluar rumah karena tidak tahan menghirup udara yang terkontaminasi gas air mata.
"Siapa yang berani keluar rumah dalam kondisi seperti ini. Saya hanya takut jangan sampai terkena peluru nyasar dan lemparan bau," kata Udin, salah seorang warga setempat, Selasa.
Dalam bentrokan tersebut, polisi menembakkan gas air mata dan peluru ke udara. Sementara mahasiswa melakukan perlawanan dengan melempari aparat dengan memakai batu.
Bentrokan antara mahasiswa dan polisi ini sendiri berlangsung selama tiga jam. Mahasiswa yang dipukul mundur polisi lantas memblokade jalan masuk kampus Unidar dengan membakar ban bekas dan kayu.
Akibat bentrokan ini, lebih dari sepuluh mahasiswa menderita luka-luka, lima di antaranya pingsan. Sementara di pihak kepolisian, tiga anggota terluka akibat terkena lemparan batu.
Hingga malam ini, ratusan personel polisi masih terus disiagakan di kawasan Wara, Air Kuning, untuk mengantisipasi bentrok susulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.