Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang Terlalu Cepat, Soal Tes CPNS "Menginap" di Kantor Polisi

Kompas.com - 29/10/2013, 17:52 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Ribuan lembar bahan ujian tes kompetensi dasar (TKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kalimantan Timur tiba lebih awal. Bahan ujian itu dibawa dengan truk boks Hino berpelat nomor W 9904 NF dengan nama lambung Harmoni Transport, tiba di Balikpapan pada Kamis malam (24/10).

Tiba lebih awal bukan berarti masalah pengiriman selesai. Tiba lebih awal dari jadwal serah terima antara pihak jasa pengirim barang dengan pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltim pada 31 Oktober 2013 mendatang, menyebabkan pihak jasa pengirim lebih memilih menginapkan bahan ujian itu di Polres Balikpapan.

Kepala Bagian Operasi Polres Balikpapan, Komisaris Polisi Eko Alamsyah mengungkapkan, keputusan ini diambil untuk mengantisipasi keamanan bahan ujian yang tergolong dokumen negara dan sejenisnya.

"BKD Kaltim dengan pihak percetakan sepakat akan melakukan serah terima 31 Oktober di Pemkot Balikpapan. Dari BKD Provinsi Balikpapan kemudian ke BKD kota/kabupaten. Ternyata cetakan tiba lebih cepat. BKD Provinsi pun tentu tidak akan melakukan serah terima di luar jadwal. Setiba di sini, semula mereka berniat meletakkan di pemkot saja. Namun dengan pertimbangan keamanan, akhirnya dititipkan Polres," kata Eko.

Kaltim bersiap menghadapi tes CPNS pada 3 November mendatang. Tes akan berlangsung serentak di seluruh wilayah Kaltim. Lembar dan bahan ujian dicetak oleh perusahaan percetakan di Bandung, Jabar. Pencetakan selesai jauh hari sebelum pelaksanaan tes. Kemudian untuk Kaltim dikemas dalam truk boks ukuran 4-5 ton berlambung Harmoni Transport ini. Tiap pintunya disegel dengan tulisan "Dokumen Negara" dan "Rahasia". Segel kertas juga ditempel pada gembok tiap pintu.

Percetakan mengirim lembar tes ke Balikpapan pada 21 Oktober. Truk pun dikirim sambil dikawal seorang anggota Brimob dari Polda Jawa Barat, Bripka Asep Susena. Eko mengungkapkan, perhitungan awal perjalanan membutuhkan waktu sekitar 10 hari.

"Ternyata lebih cepat dari rencana. Perjalanan lancar. Satu hari dari Bandung ke Surabaya. Dua hari menyeberang dengan kapal dan tiba malam di Balikpapan," katanya.

Sesampainya di Balikpapan, untuk menghindari kerawanan kebocoran atas bahan tes ini, sopir maupun Asep memutuskan meletakkan truk di Polres, tepat di depan pos penjagaan. "Di situ bisa dilihat petugas jaga selama 24 jam. Jadi sangat naif bila ada yang berani coba-coba membobol. Yang pasti, keamanan terjamin," pungkas Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com