Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Dokter Gigi di Indonesia Belum Ideal

Kompas.com - 28/10/2013, 23:25 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah tenaga dokter gigi di Indonesia masih belum mencukupi. Idealnya dibutuhkan setidaknya 23.700 tenaga dokter gigi, tetapi saat ini yang ada baru 21.900 orang.

"Sesuai Keputusan Menkes tentang indikator kesehatan, idealnya angka perbandingan adalah 1:10.000. Namun jumlah yang ada sekarang masih jauh dari kebutuhan," jelas Kasubdit Bina Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan, Sudono, Senin (28/10/2013).

Ia mengungkapkan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini hanya ada sekitar 21.900 dokter gigi di Indonesia. Jumlah itu yang mengantongi registrasi. "Dari 21.900 dokter gigi, 40 persennya hanya membuka praktik pribadi, padahal yang paling utama adalah layanan publik," tandasnya.

Fakta itu diperparah dengan minimnya tenaga dokter gigi di tingkat puskesmas. Dari 9.599 puskesmas di seluruh wilayah Indonesia, baru 60 persen yang memiliki dokter gigi.

Menyikapi permasalahan tersebut, pemerintah hanya bisa mengandalkan tenaga dari pegawai tidak tetap (PTT). Namun, kuotanya terbatas karena ada penerapan kebijakan moratorium PNS. Per 1 Januari 2014 mendatang, program Jaminan Kesehatan Nasional akan mulai diberlakukan.

"Program itu mengharuskan posisi medis di layanan kesehatan publik milik pemerintah terisi semuanya," katanya.

Di DIY, dari 121 puskesmas masih ada dua unit yang belum didukung tenaga dokter gigi, dan tiga unit tanpa perawat. Padahal, angka penyakit gigi di DIY terbilang tinggi. Data riset kesehatan per tahun 2007 mencatat, penderita karies dentis aktif di DIY mencapai 52,3 persen, padahal angka nasional hanya 43,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com