Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Warnai Penertiban Gepeng di Kediri

Kompas.com - 28/10/2013, 14:08 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Isak tangis gelandangan dan pengemis pecah saat dilakukan penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (28/10/2013). Para gepeng itu meronta karena menolak dibawa petugas.

Razia yang melibatkan belasan personel dan beberapa kendaraan dinas itu menyisir beberapa jalan protokol. Terlihat pula beberapa personil polisi turut serta mengamankan jalannya razia. Satu per satu gepeng diangkut petugas.

Sebelum diangkut itu, beberapa gelandangan diperiksa kepemilikan identitas diri. Jika tidak mampu menunjukkan, mereka diarahkan menuju kendaraan yang disediakan. Isak tangis itu kebanyakan pecah dari para pengemis.

Seperti yang terjadi di perempatan lampu merah Ngadisimo. Laki-laki tua pengemis meronta dan berupaya menghindari tangkapan. Bahkan kakek yang hanya mengenakan celana usang itu terus melawan petugas yang membopongnya.

Hal yang sama juga terjadi di Jalan Airlangga. Seorang wanita pengemis menangis saat beberapa petugas mencegat laju jalannya. Pengemis tua itu akhirnya pasrah menuju mobil trantib.

Asisten III Sekkota Kediri, Haris Chandra Purnama mengatakan, para gepeng yang tertangkap akan dibawa ke kantor Dinas Sosial. Disana, menurutnya, akan dilakukan pendataan sekaligus pemilahan usia.

Dari pemilahan itu, ia menambahkan, akan dilakukan pembinaan keterampilan sesuai minat masing-masing. Sedangkan penertiban itu, kata Haris, dilakukan menyusul banyaknya keluhan tentang keberadaan gepeng dari masyarakat.

Keberadaan mereka banyak menghiasi perempatan maupun pusat-pusat perbelanjaan sehingga dirasa mengganggu. "Kita merespon aduan masyarakat yang mulai terusik dengan keberadaan gepeng. Keberadaan mereka juga mengganggu ketertiban," kata Haris saat turut memantau pelaksanaan penertiban.

Sedangkan dalam razia itu, nampak pula beberapa wajah gepeng yang sudah sering terjaring razia. Bahkan Sutiyah, salah satu pengemis, mengaku tinggal di pondok sosial di Semampir milik Dinas Sosial.

Dikonfirmasi mengenai masih adanya pengemis yang kembali terjun ke jalanan, Haris mengatakan akan memberikan penekanan lebih. "Nanti akan ada penekanan agar mereka tidak kembali mengemis," kata Haris tanpa menyebut bentuk penekanan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com