Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Mutasi, Guru dan Siswa Demo Dinas Pendidikan

Kompas.com - 28/10/2013, 13:00 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Puluhan siswa SMA Negeri Insana, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, yang didampingi sejumlah guru dan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) TTU berdemonstrasi di kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (TTU) TTU, lantaran tidak puas dengan kebijakan mutasi guru yang menurut mereka amburadul.

Dua koordinator aksi masing-masing Gusti Taneo (guru SMA Negeri Insana) dan Kayetanus Abi (Wakil Ketua PGRI Kabupaten TTU), secara bergantian mengecam sikap Bupati dan Kepala Dinas PPO yang telah membuat kebijakan yang merugikan sejumlah guru itu.

“Mutasi ini sangat merugikan kami sebagai pendidik karena mutasi ini dilakukan dalam semester berjalan yang akhirnya mengorbankan banyak pihak termasuk para siswa. Mutasi guru yang telah dilakukan itu harus mempertimbangkan sejumlah aspek, diantaranya atas permintaan sendiri, terkena masalah atau kasus dalam hal pembinaan, kenyamanan keluarga dan jabatan karir,” kata Gusti.

Menurut Gusti, mutasi ini sangat bernuansa politik karena diusulkan oleh anak-anak tukang ojek dan pemabuk di jalanan yang memang bagian dari tim sukses paket Bupati terpilih. ”Hal itu jelas masukan dari tim sukses sehingga dalam Surat Keputusan (SK) mutasi itu, ada yang salah nama, pangkat dan golongan,” ungkap Gusti.

Sementara itu Wakil Ketua PGRI Kabupaten TTU, Kayetanus Abi mengaku siap dipecat sebagai guru karena telah melakukan aksi demo tersebut.

“Banyak sekolah yang berkelimpahan guru, namun karena mutasi akhirnya dapat tambahan lagi guru, sementara banyak sekolah yang rombongan belajar dan jumlah murid banyak justru hanya dihuni oleh dua guru PNS. Apakah ini pemerataan, seperti yang dikatakan Kepala Dinas PPO Kabupaten TTU? Ini namanya penipuan dan pembohongan,” kecam Kayetanus.

“Kami masih ingat visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati TTU sebelum menjabat. Saat dalam kampanye mereka mengatakan tidak ingin melakukan mutasi PNS dengan menempatkan istri di barat dan suami di timur. Di mana janji itu sekarang? Kami tidak percaya lagi dengan kepemimpinan Anda sekarang,” sambung Kayetanus.

Gusti dan Kayetanus berharap Bupati sebagai kepala daerah bertanggung jawab atas mutasi yang dinilai sangat amburadul. ”Kami berikan waktu satu minggu, Bupati dan Kepala Dinas PPO untuk menyikapi aksi kami ini karena apabila tidak, maka kami dengan para orangtua siswa dan guru-guru dari Kecamatan Insana, akan melakukan aksi yang lebih besar lagi dari hari ini,” kecam Gusti dan Kayetanus.

Aksi para siswa, guru dan pengurus PGRI itu, itu dikawal ketat aparat gabungan dari Polres TTU, Sat Pol PP dan Linmas. Karena tidak berhasil menemui Kepala Dinas PPO, massa berencana melanjutkan aksinya di kantor DPRD TTU untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com