Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Korupsi, Ruwatan Digelar di Gedung Setda Tasik

Kompas.com - 28/10/2013, 11:10 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Salah satu Badan Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tasikmalaya, Persatuan Silat Pagar Nusa, menggelar upacara ruwatan di Gedung Setda Kabupaten Tasikmalaya, Senin (28/10/2013).

Tujuannya, menghilangkan dan membersihkan hal-hal jahat yang mendera para pejabat di Pemkab Tasikmalaya selama ini.

Terlihat, anggota pagar nusa yang keseluruhannya memakai pakaian pangsi hitam atau pakaian silat, membawa seluruh peralatan ruwatan. Ada berbagai jenis sesajen untuk upacara ruwatan, ditambah alat kesenian pencak silat tradisional.

Salah seorang pengurus Pagar Nusa Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopyan Sahroni mengatakan, upacara ruwatan ini untuk menghilangkan seluruh pejabat yang memiliki niat buruk untuk menghancurkan pemerintahan Tasik, atau yang berniat korupsi.

"Dengan bantuan para karuhun, kami akan menghilangkan pejabat pejabat yang memiliki niat buruk selama ini. Kita akan mengeluarkannya, bahkan sampai orang orang itu jiwanya gila," kata dia saat mengikuti prosesi upacara ruatan di depan gedung setda Kabupaten Tasikmalaya, Senin pagi.

Asep berharap, dengan acara ruwatan ini pihaknya akan mampu memberikan nilai positif bagi kemajuan Kabupaten Tasikmalaya. Terlebih membersihkan semua pejabat yang selama ini suka mengambil uang dan hak rakyat.

"Semenjak berdirinya bangunan kantor bupati ini pada tahun 2010, belum pernah ada acara ruwatan untuk membersihkan hal hal gaib yang bisa mengganggu. Jadi hari ini kami melakukannya," ungkap Asep.

Sampai berita ini ditayangkan, acara ruwatan masih berlangsung dengan penjagaan petugas kepolisian dan Satpol PP.

Diberitakan sebelumnya, terungkap dalam laporan hasil pemeriksaan BPK, ada penggunaan anggaran perjalanan dinas dari APBD tahun 2012 yang tidak wajar. Yaitu, Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya menggunakan anggaran perjalanan dinas untuk sehari sebesar Rp 902 juta.Temuan itu membuat berbagai elemen masyarakat dan aktivis mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com