Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Minat Calon Pemilih, TPS Dibuat ala Kampung Tani

Kompas.com - 27/10/2013, 15:21 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Tempat Pemungutan Suara (TPS) 9 Pemilihan Bupati (Pilbup) Magelang di Dusun Kauman, Payaman, Secang, Kabupaten Magelang begitu jauh dari kesan formal layaknya TPS pada umumnya. Yang terlihat justru kesan unik dan santai. Betapa tidak, TPS dibuat suasana ala kampung pertanian.

Memasuki ruangan TPS, warga yang datang akan disambut ramah oleh enam petugas yang memakai kostum petani. Empat petugas laki-laki memakai kaos, celana pendek, berkalung sarung lengkap dengan caping (topi yang terbuat dari anyaman bambu). Sedangkan dua petugas perempuan memakai kebaya, kain batik dan caping pula.

Mulai dari tempat pendaftaran, ruang tunggu hingga bilik suara dibuat gubuk atau rumah-rumahan yang terbuat dari bambu beratap daun kelapa. Lantainya dipenuhi jerami. Papan petunjuk pendaftaran, saksi dan bilik suara dibuat dari pelepah pisang.

Ornamen seperti cangkul, arit, bahkan boneka orang-orangan sawah juga tidak luput jadi hiasan di TPS. Uniknya lagi, hewan-hewan ternak seperti ayam, bebek dan burung juga disertakan. Suasana pedesaan semakin terasa dengan alunan musik gending jawa dari tape racorder.

Menurut Turaikhan, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat, TPS memang sengaja dibuat dengan nuansa pertanian karena sebagai upaya untuk menarik warga agar antusias menyalurkan hak pilihnya.

"Kami ingin membuat suasana TPS tidak terlalu formal, lebih santai jadi menarik warga untuk datang. Biar woles gitu," selorohnya, Minggu (27/10/2013).

Semua bahan-bahan itu, katanya, diperoleh secara cuma-cuma dari kebun dan sawah warga setempat. Menurutnya, TPS yang dibuat tidak biasa ini memang ternyata cukup efektif mengurangi tingkat golongan putih (golput) warga. Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Mei 2013 lalu, TPS ini juga pernah dibuat dengan nuansa Jathilan, yaitu kesenian tradisional khas Magelang. "Ada 275 orang Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang menyoblos di sini," tukas Turaikhan.

Turaikhan menambahkan, ada misi lain dalam pembuatan TPS bernuansa pedesaan itu, yakni keinginan atau harapan bahwa sosok Bupati dan Wakil Bupati Magelang yang terpilih nanti, peduli terhadap para petani. Mengingat mayoritas mata pencaharian masyarakat Magelang adalah petani. "Kami berharap siapapun nanti Bupati yang terpilih, lebih memperhatikan nasib petani," tuturnya.

Tri, salah seorang warga mengaku tidak menyangka suasana TPS akan dibuat unik seperti ini. Tapi, menurutnya, dengan cara tersebut akan membuat warga antusias untuk menyalurkan hak suaranya. "Sebelum datang tadi sudah diberitahu tetangga, kalau TPS-nya unik. Jadi penasaran. Ternyata benar unik sekali. Kita jadi lebih semangat," ujar Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com