Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Masuk ke Permukiman Warga di Kutai Timur

Kompas.com - 25/10/2013, 21:06 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com - Buaya sepanjang 145 centimeter dan lebar 19 centimeter mengusik permukiman warga di Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (24/10/2013). Untuk mencegah buaya tersebut menyerang manusia atau hewan ternak mereka, warga kemudian menangkapnya.

Buaya berjenis anakan buaya muara (crocodillus porosus) itu lalu diikat di bagian mulut dan kakinya. Setelah itu, warga kemudian menghubungi petugas Taman Nasional Kutai (TNK).

Dihubungi melalui telepon seluler, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Sangatta, Kutai Timur Hernowo Supriyanto mengatakan, saat mendapat laporan dari warga, ia bergegas menuju lokasi temuan buaya ditemani beberapa petugas TNK yang lain.

“Sebenarnya buaya masuk ke pemukiman warga ini merasa terganggu. Sebab warga yang bermukim di kawasan TNK sudah masuk sampai ke habitat buaya di sungai Kanibungan, sehingga terjadi konflik antara manusia dan habitat buaya. Sehingga mendorong mereka untuk berkeliaran di permukiman warga,” kata Hernowo, Jumat (25/10/2013).

Buaya yang berusia sekira 2 tahun ini kemudian dibawa petugas TNK untuk dilepaskan ke Danau Cermin, masih di Kecamatan Teluk Pandan. Danau Cermin dijadikan lokasi pelepasan karena, menurut Hernowo, kawasan itu merupakan habitat buaya yang tepat. Tak ada permukiman penduduk di sana. Selain itu, sudah banyak buaya yang direlokasi ke tempat tersebut.

“Dipastikan di Danau Cermin tidak ada permukiman warga, sehingga cocok untuk dijadikan habitat buaya. Jadi konflik antara buaya dengan manusia tak terjadi di sana,” katanya.

Hernowo mengimbau pada masyarakat, jika menemukan buaya atau satwa liar lainnya, agar jangan dibunuh. Sebaiknya langsung dilaporkan ke Balai TNK atau ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kaltim.

“Masyarakat harus ikut menjaga kelestarian satwa liar seperti buaya. Untuk menghindari konflik dengan buaya, masyarakat kita imbau jangan melakukan aktivitas pembangunan di habitatnya sepanjang sungai,” harapnya.

Diketahui, Taman Nasional Kutai memang merupakan areal konservasi. Sayangnya, banyak penduduk membuka lahan di wilayah tersebut dan mengklaim itu sebagai tanahnya. Upaya pelepasan kawasan sudah dilakukan oleh pemerintah agar masyarakat bisa memiliki tanah di lokasi itu.

Masuknya buaya ke permukiman warga tidak hanya sekali ini saja. Sudah beberapa kali buaya ini mencari makan di permukiman warga. Bahkan menurut laporan warga, penyerangan buaya terhadap manusia di kawasan TNK juga sudah beberapa kali terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com