Terkait dugaan itu, Kepala Dinas Pendidikan Parepare, Andi Mustafa Mappangara, mengatakan, perlu ada bukti kuat untuk membuktikan kebenaran informasi tersebut. Mustafa mengatakan, pihaknya pun belum bisa mengambil tindakan karena sejauh ini tim investigasi yang dibentuk Dinas Pendidikan masih bekerja.
"Kalau tidak ada bukti, nanti orang baliki ki'. Kami akan cari buktinya dulu baru langkah selanjutnya bisa kami lakukan. Termasuk sanksi jika nantinya terbukti adalah oknum tenaga pendidik yang terbukti terlibat dalam dugaan bisnis seks pelajar," ungkapnya, Jumat (25/10/2013).
Sekretaris Dinas Pendidikan Parepare, Umar, mengatakan, sejak dibentuknya tim investigasi oleh Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu, pihaknya masih kesulitan mengumpulkan bukti. "Sempat seorang mediator hendak mempertemukan kami dengan informan yang disebut-sebut tahu persis soal bisnis seks pelajar tersebut, tapi menemukan jalan buntu," katanya.
Bahkan, kata Umar, sudah ada beberapa pihak yang mengaku mengetahui oknum-oknum yang terlibat dalam praktik prostitusi pelajar tersebut. "Tapi saat kami meminta persetujuannya untuk memberi informasi lebih jauh, pihak yang mengaku tahu tersebut menolak dengan berbagai alasan," paparnya.
Tim penyelidikan Dinas Pendidikan Parepare, kata Umar lagi, juga telah memanggil beberapa guru untuk meminta keterangannya. Namun, tetap saja belum ada petunjuk pasti. "Semuanya seakan tutup mulut, entah itu karena takut atau apa. Kami belum tahu," tandas Umar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.