Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Kirab, 12 Kereta Kuda Keraton Dibersihkan

Kompas.com - 24/10/2013, 16:41 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua belas kereta kuda yang digunakan dalam acara kirab pernikahan putri keempat Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hayu dengan KPH Notonegoro, mulai dibersihkan, Kamis (24/10/2013).

Kegiatan pembersihan kereta pusaka ini dilakukan oleh para abdi dalem di Museum Kereta Keraton Yogya Rotowijayan. "Ya hari ini kita membersihkan 12 kereta yang kemarin digunakan untuk kirab," ujar Roto Prasetyo, abdi dalem yang ditemui Kompas.com, Kamis. 

Ia memaparkan, bahwa kegiatan membersihkan kereta pusaka merupakan salah satu bentuk perawatan setelah digunakan untuk kirab. Agar kereta kembali bersih dari debu-debu dan kotoran yang menempel dan kereta yang berusia puluhan tahun bisa tetap terjaga kondisinya dan awet.

"Sepuluh abdi dalem yang membersihkan. Kita lap dengan air sabun lalu kita keringkan. Harus teliti membersihkanya, sampai ke dalam rongga-rongga biar benar-benar bersih," ucapnya.

Tiga kereta kuda pusaka dari 12 kereta yang dibersihkan yakni kereta Kyai Jongwiyat yang dinaiki GKR Hayu dan KPH Notonegoro, kereta Kanjeng Kyai Wimono Putro yang dinaiki Sri Sultan HB X beserta GKR Hemas, dan kereta Kanjeng Kyai Notopuro dinaiki para utusan Ndalem.

"Tidak ada ritual khusus karena hanya membersihkan saja. Sebelum digunakan untuk kirab memang ada ritual," tandasnya.

Usai dibersihkan kereta-kerata pusaka lantas dimasukkan kembali ke dalam Museum Kereta Keraton Yogyakarta di Rotowijayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com