Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hayu dan Notonegoro Pakai Kereta Kyai Jongwiyat Dikawal 120 Prajurit

Kompas.com - 23/10/2013, 12:07 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keberangkatan rombongan kirab putri Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hayu dengan KPH Notonegoro, di seputar Keraton Yogyakarta, Rabu (23/10 /2013), dibagi dalam dua rombongan.

Rombongan pertama terdiri dari lima kereta. Sementara, rombongan kedua terdiri dari tujuh kereta. Masing-masing rombongan dikawal beberapa brigade keraton. Kirab ini dimaknai sebagai kesempatan bagi kerajaan untuk memperkenalkan pasangan GKR Hayu dan KPH Notonegoro kepada masyarakat.

Kirab pun merupakan simbol dekatnya hubungan keraton dengan rakyatnya. Seperti yang telah diberitakan, kirab ini mengambil rute dari Keraton Ngayogyakarta menuju Gedung Kepatihan.

Keberangkatan rombongan ini pun dibagi menjadi dua. Rombongan pertama terdiri dari lima kereta kuda berangkat sekitar pukul 09.00 Wib. Kereta Kyai Jongwiyat yang dinaiki GKR Hayu dan KPH Notonegoro di barisan depan.

Kereta Kanjeng Kyai Notopuro dinaiki para utusan Ndalem (Sri Sultan), Kereta Kanjeng kyai Rejopawoko untuk Patah Manten, Kereta Kanjeng Kyai Rotobiru, serta Kereta Kanjeng Kyai Permili untuk para penari Bedhaya. Kereta Kyai Jongwiyat yang digunakan oleh GKR Hayu dan KPH Notonegoro juga diiringi oleh para penari Lawung Ageng yang menaiki 12 Kuda.

Selain itu, mempelai juga dikawal oleh Bregodo Keraton (pasukan Keraton) yakni brigade Prawirotomo dan brigade Patangpuluh. Total ada 120 orang, satu brigade terdiri dari 60 orang prajurit.

Sementara itu, rombongan kedua yang terdiri dari tujuh kereta berangkat dari keraton ketika rombongan pertama sampai di Gedung Kepatihan. Rombongan kedua ini terdiri dari rombongan keluarga Keraton dan kerabat Pakualaman IX.

Sri Sultan HBX beserta GKR Hemas menaiki kereta Kanjeng Kyai Wimono Putro yang ditarik delapan ekor kuda, putri keraton menyusul di belakangnya dengan menaiki kereta Kus Abut, Kus Cemeng dan Kus Ijem. Kereta terakhir dari kerabat Pakualaman IX.

Rombongan Sri Sultan HB X beserta permaisuri GKR Hemas dikawal empat prajurit keraton, yakni brigade Wirobrojo, brigade Mantrijero, Ketanggung dan Daeng. Total ada sekitar 240 prajurit.

Sesampainya di Gedung Kepatihan, acara dilanjutkan dengan resepsi. Semua rangkaian prosesi pernikahan akan ditutup dengan upacara pamitan kedua mempelai GKR Hayu dan KPH Notonegoro yang akan dilaksanakan Rabu (23/10/2013) pukul 19.00 Wib di Gedhong Jene (tempat tinggal Sultan). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com