Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Miris DPT Ganda, KPU Sebut Lonjakan Pemilih

Kompas.com - 22/10/2013, 19:57 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Timur menyatakan, Pemilihan Legislatif (Pileg) Kaltim tahun 2014 mendatang akan diwarnai pemilih ganda. Pasalnya dari pengawasan Bawaslu pada periode sebelumnya, kasus-kasus tersebut tetap ada dan menghantui di Pileg tahun depan.

Salah satu anggota Bawaslu Kaltim, Saipul Bachtiar mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim telah menemukan sejumlah daftar nama pemilih ganda di Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara. Hal sama terjadi di beberapa daerah di Kaltara, seperti Tana Tidung dan Nunukan.

“Dari temuan Panwaslu setempat ada data fiktif. Terdapat data ganda karena ada meninggal dunia, tapi terdata di data pemilih. Disepakati dalam rapat bersama, Panwaslu merekomendasikan ke KPU untuk segera memperbaiki data pemilih ganda,” ujarnya, Selasa (22/10/2013).

Dijelaskan Saipul, persoalan adanya daftar pemilih ganda bisa saja karena kinerja KPU beserta jajarannya dalam melakukan pemutakhiran atau validasi data pemilih yang tidak berjalan maksimal. “Miris ya kalau melihat kejadian-kejadian sebelumnya. Setiap ada pemilu, kasus daftar pemilih ganda selalu ada. Jelas, dari sisi pengawasan tersebut sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.

Secara terpisah, Ketua KPU Kaltim, Andi Sunandar mengatakan, Pileg tahun 2013 dipastikan mengalami peningkatan jumlah pemilih dari tahun 2009. Jika empat tahun lalu, pemilih berjumlah 2.349.862, maka pada pemilu tahun depan meningkat atau naik 548.108 orang (masih termasuk Kalimantan Utara/Kaltara) menjadi 2.897.970 orang. Angka tersebut telah diplenokan di Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Data tersebut baru hasil rekapitulasi dari KPU 14 kabupaten/kota, tetapi belum ditetapkan menjadi DPT Kaltim. Belum ditetapkannya DPT Kaltim, karena jumlah komisioner KPU tidak memenuhi syarat kuorum pleno yang minimal dihadiri empat anggota. Sebab, beberapa waktu lalu, salah satu anggota KPU bernama Syahrin Naihasy meninggal dunia.

Anggota lainnya, Arif Endang Dwi Wahjuni, pun lebih dulu keluar. “Jadi, kami sekarang ke KPU Pusat untuk melakukan pleno hari ini, Selasa (22/10/2013). Kekurangan jumlah anggota (dalam pleno) digantikan oleh (perwakilan) KPU Pusat,” kata Andi saat dihubungi melalui ponsel, Selasa (22/10/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com