Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis di Palembang Bisa Dapat Rp 400.000 Sehari

Kompas.com - 21/10/2013, 14:34 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com — Dinas Sosial (Dinsos) Palembang mengaku kewalahan mengatasi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang terus berulang. Puluhan PMKS yang dijangkau dan diamankan tiap bulannya biasanya kembali turun ke jalan dan tidak jera mengulangi perbuatannya.

"Kami kewalahan karena mereka terus kembali turun ke jalan dan kebanyakan berasal dari luar kota," ujar Faizal AR, Kepala Dinsos Palembang.

Saat ini, Panti Gelendangan dan Orang Terlantar (PGOT) hampir penuh karena telah menampung 400 PKMS. Jumlah ini terus bertambah karena setiap minggu puluhan PKMS berhasil dijangkau di titik lampu merah.

Keberadaan PMKS ini merata, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Khusus pengemis dan gepeng disinyalisasi mereka sengaja dipasok atau sengaja dipekerjakan oleh seseorang karena penghasilan meminta-minta di jalan cukup menjanjikan.

Saat ini Dinsos Palembang telah menjaring satu orang yang diduga menjadi pemasok PKMS ini. "Sudah kita amankan satu orang yang diduga menjadi kepala dan menurunkan anak buah turun ke jalan dan akan kita usut hingga tuntas agar tidak ada lagi yang turun ke jalan," imbuh Faizal.

Meski tidak semua PMKS sengaja dipekerjakan dan turun ke jalan, disinyalir uang yang didapat cukup besar sehingga membuat PMKS ini lebih memilih turun ke jalan dan enggan bekerja.

Setiap harinya pendapatan mereka Rp 175.000-Rp 400.000 sehingga lebih memilih meminta-minta di jalan daripada bekerja.

Untuk itulah Dinsos Palembang meminta kepada masyarakat untuk menyalurkan bantuan langsung pada tempat yang sah dan bukan di jalanan. Jika masih ada masyarakat yang memberikan uang di jalan, maka peminta-minta ini akan terus ada dan tidak hilang. "Sedekah boleh, tapi salurkanlah pada tempatnya, bukan di jalan demi ketertiban bersama," imbau Faizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com