Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Aparat yang Tewaskan Soleh di Semarang?

Kompas.com - 16/10/2013, 14:27 WIB
SEMARANG, KOMPAS.com — Kasus penembakan yang menewaskan Soleh (35), warga Gang Garuda, Kebonharjo, Semarang, pada Kamis lalu, diduga dilakukan aparat keamanan.

Sangkaan itu diungkapkan kuasa hukum keluarga korban, Budi Sekoriyanto. "Belum tahu dari TNI atau polisi," kata Budi di Semarang, Rabu (16/10/2013).

Tuduhan itu menurut Budi, didasarkan atas sejumlah fakta sebelum dan saat peristiwa penembakan itu. Saat terjadi penembakan, Soleh dalam posisi menelepon Budi untuk meminta perlindungan. "Kemudian terdengar letusan senjata api," kata Budi.

Dalam percakapan itu, kata Budi, Soleh sempat berteriak yang intinya meminta ampun. "Korban mengatakan 'Pak' hanya jika berurusan dengan polisi, selain itu dia pasti memanggil 'Mas'," kata Budi.

Selain itu, kata Budi, senjata api yang digunakan juga merupakan senjata standar milik aparat dengan ukuran kaliber 38.

Budi pun mengatakan, Soleh memang memiliki pengalaman "bergesekan" dengan aparat, baik TNI maupun polisi. Namun, hanya satu kejadian "gesekan" dengan aparat yang memang berkaitan langsung dengan pekerjaan Soleh, yakni sebagai petugas keamanan di proyek rel ganda kereta api.

"Waktu itu ada kesepakatan dengan oknum TNI Angkatan Laut tentang jatah untuk masuk dalam proyek 'double track'," kata Budi.

Budi mengatakan, salah satu otak dalam peristiwa penembakan tersebut sesungguhnya sudah jelas karena berkaitan dengan peristiwa pencurian di tempat Soleh bekerja.

Budi mengatakan, temuan itu sudah disampaikan kepada pihak kepolisian, termasuk sejumlah saksi yang merupakan rekan korban.

Diberitakan sebelumnya, Soleh yang adalah warga Gang Garuda, Kebonharjo, Semarang, menjadi korban penembakan orang tak dikenal di depan rumahnya pada Kamis dini hari. Soleh tewas seketika di lokasi karena luka tembak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com