Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Susulan Guncang Buton, Warga Panik

Kompas.com - 15/10/2013, 20:04 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Warga korban gempa di Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang tengah melaksanakan salat Idul Adha Selasa (15/10/2013) panik dan berlarian mencari tempat yang aman, ketika terjadi dua kali gempa susulan.

Dua gempa susulan itu terjadi di lokasi yang sama dengan gempa yang terjadi pada Senin (14/10). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton, Awaluddin menuturkan, gempa susulan itu getarannya tidak sekeras gempa sebelumnya.

“Sebagian warga kembali ke rumah masing-masing setelah mengungsi semalam, tapi tadi pagi saat shalat Idul Adha terjadi lagi gempa sebanyak dua kali. Sebagian warga panik dan berlarian mencari tempat aman,” kata Awaluddin yang dihubungi lewat telepon.

Saat itu, lanjut Awaluddin, warga masih trauma dan takut akan terjadi tsunami. Pasalnya, wilayah yang dilanda gempa merupakan daerah pesisir.

“Warga sangat khawatir, meski kami sudah menjelaskan gempa susulan tidak mengakibatkan tsunami. Namun mereka tetap takut dan memilih mengungsi,” lanjut dia.

Awaluddin menambahkan, korban gempa yang mengungsi mencapai sekitar 1.000 orang. Pemerintah telah mendirikan empat tenda besar di enam titik lokasi pengungsian.

“Ada dua desa yakni terkena gempa yakni desa laompo dan Desa lakabau, tetapi warga desa sudah kembali ke rumah masing-masing. Sementara warga yang masih mengungsi berdomisili di Kelurahan Bosowa dan kelurahan Bandar, mereka mengungsi di Desa Lawela Selatan atau sekitar tiga kilometer dari lokasi gempa,” jelasnya.

Pemerintah, tambah Awaluddin, telah menyiapkan makanan, air mineral dan tenaga medis untuk para pengungsi korban gempa.

Sementara itu, Kepala BMKG Kendari, Suwardi menyatakan, gempa susulan getarannya cukup kecil dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Dia berharap agar warga di Kabupaten Buton tidak mudah percaya dengan rumor yang beredar.

“Hari ini alat seismograf kami tidak menemukan adanya getaran gempa di wilayah Buton. Kami berharap agar warga tidak percaya dengan informasi yang beredar melalui pesan singkat atau BBM tentang adanya tsunami,” Suwardi menegaskan.

Sebelumnya diberitakan, tepat pada malam takbiran perayaan Idul Adha 1434 Hijriah, tiga kecamatan di Kabupaten Buton diguncang gempa berkekuatan 4,0 skala Richter. Akibatnya, 140 rumah warga di Kecamatan Batauga mengalami rusak ringan, dan enam rumah warga rata dengan tanah.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, ribuan orang terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi di Desa Molagina. Mereka khawatir akan ada gempa susulan dan kemungkinan terjadinya tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com