Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kambing Berkaki Tiga Ini Doyan Nasi Padang

Kompas.com - 11/10/2013, 22:37 WIB

PRABUMULIH, KOMPAS.com — Pembeli hewan kurban dan warga di sekitar tempat penjualan hewan milik Obet (55) di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Cambai, Prabumulih, dibuat heboh.

Dari ratusan kambing kurban yang dijual Obet, seekor kambing di antaranya memiliki kelainan, yakni berkaki tiga, memiliki satu buah zakar, dan hanya memiliki satu mata.

Keanehan yang terjadi di kambing jenis etawa tersebut menyedot perhatian masyarakat. Sementara calon pembeli hewan kurban justru tertegun dan ikut menonton kambing warna putih kecoklatan itu, Kamis (10/10/2013).

Uniknya lagi, kalau pada umumnya kambing suka memakan rumput, kambing berkaki tiga milik Obet tersebut justru suka memakan roti dan nasi padang.

"Kambing ini suka makan roti dan bahkan sering saya belikan nasi padang. Itu karena ketika kami makan dan membuang sisa nasi, justru dimakan kambing tersebut," ujar Obet.

Menurut Odet, kambing yang memiliki kelainan tersebut ia dapat satu tahun yang lalu ketika membeli hewan kurban di Provinsi Lampung. Saat itu, kambing dibeli seharga Rp 1 juta.

"Waktu itu, saya mau beli kambing untuk menjelang hari raya Idul Adha, tetapi saya melihat kambing kaki tiga itu tidak diurus pemiliknya. Saya kasihan melihatnya, saat itu umurnya baru dua bulan dan kemudian saya beli," kenang Obet.

Obet mengatakan, ketika melihat kambing tersebut, dia mengira kambing mengalami kelainan akibat gangguan manusia atau pernah ditabrak kendaraan, tetapi setelah diperiksa ternyata tidak hanya kaki yang aneh, tetapi mata dan buah zakar juga cuma satu.

"Awalnya saya kira bekas dibacok atau tertabrak mobil atau motor sehingga kakinya patah satu, ternyata mata sama itunya juga satu," kata Obet sembari tersenyum.

Obet sudah berdagang kambing kurban sejak beberapa tahun lalu. Karena telanjur sayang dengan kambing berkaki tiga tersebut, dia tidak ingin lagi menjualnya dan menjadi hewan kesayangannya. Sudah beberapa orang tertarik membelinya, tetapi Obet menolak.

"Kambing itu tidak saya jual dan saya pelihara, kasihan melihatnya. Untuk memotongnya saja saya tidak sanggup," katanya.

Kambing etawa awalnya didatangkan dari India, disebut juga kambing Jamnapari. Tinggi kambing jantan berkisar antara 90 sentimeter hingga 127 sentimeter, dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter.

Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. Itu sebabnya kambing ini jadi primadona hewan potong.

Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek.

Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Obet menjual kambing etawa untuk kurban seharga Rp 1,5 juta sampai Rp 8 juta, tergantung ukuran.

Keturunan silangan (hibrida) kambing etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai kambing "Peranakan Etawa" atau "PE". Kambing PE berukuran hampir sama dengan etawa, tetapi lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com