Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forensik: Nrh Diperkosa dalam Keadaan Masih Hidup

Kompas.com - 11/10/2013, 18:29 WIB
Kontributor Makassar, Rini Putri

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com — Tim Forensik RS Bhayangkara memastikan Nrh (21), seorang mahasiswi, diperkosa Asrul (18), dalam keadaan masih bernyawa kendati sudah beberapa kali ditikam pelaku.

"Setelah kami melakukan penyelidikan terhadap tubuh korban, kami menemukan ternyata korban masih hidup saat pelaku menyetubuhinya, kendati telah ditikam. Jadi, bukan korban disetubuhi oleh pelaku saat korban sudah tewas," jelas Dokter Forensik RS Bhayangkara, dr Mauluddin, Jumat (11/10/2013).

Lanjut Mauluddin, hal itu dibuktikan dengan adanya tanda intravital atau luka gesek di sekitar kemaluan korban akibat penetrasi benda tumpul saat perempuan ini masih hidup. Dia juga menduga, Asrul menikam Nrh di bagian perutnya agar korban tidak berdaya ketika diperkosa. Setelah nafsunya terlampiaskan, lanjut Mauluddin, pelaku kembali menikam korban berulang kali.

Seperti diberitakan sebelumnya, Asrul memerkosa rekan kerjanya, Nrh, di kamar mandi salah satu rumah pencucian pakaian (laundry) di Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (9/10/2013). Setelah diperkosa, korban dihabisi nyawanya dengan ditikam.

Jasad Nrh kali pertama ditemukan oleh pemilik laundry, Mansyur. Keesokan harinya, tim Reskrim Polsek Rappocini menangkap pelaku di rumah orangtuanya di Kabupaten Parepare atau sekitar 150 kilometer dari kota Makassar. Saat ditangkap, pelaku tersenyum. Tidak tampak penyesalan di raut wajah pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com