Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Janji Tolak Jadi Gubernur dan Menteri...

Kompas.com - 11/10/2013, 05:59 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjanji akan menolak jika ditawari menjadi gubernur atau menteri sekalipun, sebelum Kota Bandung beres dari kesemrawutan. Dia pun mengaku bertahun-tahun belajar soal tata kota di luar negeri semata untuk membantu mewujudkan penataan kembali Kota Bandung, Jawa Barat.

"Saya akan menolak jika ada yang menawari saya untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta (misalnya), menteri, atau yang lainnya," ujar Ridwan, di Bandung, Kamis (10/10/2013). Sebagai orang yang lahir dan besar di Bandung, kata dia, mimpi yang ingin diwujudkannya adalah menjadikan Kota Bandung yang bermartabat.

"Tujuh belas tahun saya belajar, tujuan terbesar saya hanya untuk membangun kota ini," tegas Ridwan. Menurut dia, saat ini kondisi Kota Bandung ibarat kota yang usai dilanda perang.

"Seperti habis perang, saking banyaknya sampah," sebut dia. Sebagai pembanding, Ridwan mengatakan, kondisi Kota Bandung bahkan jauh lebih buruk dibandingkan Kota Depok, kota di Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Jakarta.

Menurut Ridwan, ada 300 permasalahan di Kota Bandung yang harus segera diselesaikan. "Ada 300 masalah yang diwariskan kepada kami. Ini PR berat buat kami," kata dia.

Meski demikian, Ridwan meminta jajaran Pemerintah Kota Bandung dan warganya untuk tak lagi melihat ke belakang. "Masalah di belakang ya sudahlah lupakan. Kita sudah sama-sama tahu," kata dia.

Ke depan, ajak Ridwan, fokus yang harus dipikirkan bersama adalah kerapian kota yang harus dipolakan, demikian juga martabat Kota Bandung. "Sedikit demi sedikit, asal kita bersama-sama dan kompak, maka Bandung Juara akan cepat-cepat tercapai," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com