Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Balita Dibunuh Perampok, Ibunya "Shock", Tetangga Menangis

Kompas.com - 10/10/2013, 21:58 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Ibu dua balita yang tewas akibat dianiaya perampok terus menangis. Ia masih terlihat shock setelah mengetahui kedua buah hatinya tewas bersimbah darah. Dua balita itu yakni Kanaya Nadin Aulia Zahrani Wiyana (2) dan Keanu Rifky Ontoseno Wiyono (1). Keduanya merupakan putra Sugeng Wiyono, Kepala Kas BPR Gunung Rizki dan ibunya Eni, bendahara di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Kedua korban ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Mulawarman Barat I RT 01 RW 01, Kelurahan Kramas, Tembalang, Semarang, Kamis (10/10/2013). Hingga malam, rumah korban terus didatangi warga.

Peristiwa itu memang cukup mengagetkan, ibu-ibu di sekitar rumah korban terlihat menangis. Bahkan sepupu korban yang berumur sekitar 7 tahun terus berteriak histeris. Selain kedua korban, seorang pembantu rumah tangga bernama Murni (39) juga ditemukan terluka cukup parah di bagian kepala.

"Siapa yang menyangka akan seperti ini, keluarga itu baik, anaknya lucu-lucu. Jahat sekali yang tega membunuh," ujar Indarti (49), tetangga korban yang ketika itu turut meneteskan air mata.

Ia mengatakan, keluarga korban sudah tinggal di wilayah itu sekitar 3 tahun. Ayah, ibu, dan pembantu korban juga dikenal baik dan dekat dengan para tetangga. "Waktu pindah ke sini Mbak Murni itu sudah ikut keluarga sini, sudah pada kenal baik, sering ngajak jalan-jalan adik ke tempat tetangga," katanya yang juga pengurus posyandu.

Kedua jenazah korban kemudian dibawa ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk dilakukan otopsi. "Anaknya itu cantik dan cakep, lucu-lucu," kenangnya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno yang juga tiba di lokasi mengatakan dugaan sementara peristiwa ini murni perampokan, sebab ada cincin yang hilang, dan masih diselidiki barang berharga lain yang raib. Kondisi lemari di kamar utama juga terlihat acak-acakan. Peristiwa ini masih diselidiki pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com