Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatam: Rel KA Bakal Merusak Lingkungan di Kaltim

Kompas.com - 10/10/2013, 16:28 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com – Rencana pembangunan rel kereta api sepanjang 191 kilometer di Kalimantan Timur (Kaltim), mendapat tanggapan miring dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim. Sebab rel yang rencananya berdiri di atas permukaan tanah dari Kabupaten Kutai Barat hingga Kota Balikpapan tersebut akan merusak lingkungan.

Dinamisator Jatam Kaltim, Kahar Al-Bahri mengatakan, pembangunan rel kereta api oleh investor asal Rusia pasti akan membuat kerusakan lingkungan di Kaltim. Sebab angkutan itu mulanya diguakan sebagai angkutan batubara.

“Akan banyak masalah yang ditimbulkan misalnya kerusakan lingkungan. Efeknya selain pembukaan lahan, dampak sosial lainnya akan bermunculan. Konflik sosial seperti perebutan lahan akan semakin sering terjadi,” terangnya, Kamis (10/10/2013).

Dia menilai, pembangunan rel kereta api tersebut kian membuktikan jika Pemerintah Provinsi Kaltim tidak pernah melindungi sumber daya alam. Dengan mudahnya angkutan batubara tersebut, Jatam menilai pembukaan lahan dan kerusakan lingkungan semakin meluas.

“Selama ini angkutan batubara di Kaltim menggunakan angkutan sungai, dengan adanya rel kereta api, kerusakan lingkungan akan semakin jauh merambah hingga ke pedalaman. Rel kereta api ini akan makin memudahkan menjual batubara, tentu saja tidak untuk Kaltim, tapi dijual ke luar,” jelasnya.

Dia pun menjelaskan, masih banyak kasus yang terlupakan oleh Pemprov Kaltim akibat mudahnya produksi batubara. Misalnya ada enam bocah yang meninggal akibat tenggelam di kolam bekas galian tambang. Ada juga tanggul jebol yang membuat banyak warga menderita.

“Tujuan utama dari pembangunan rel tersebut tentu saja untuk mempermudah angkutan batubara, artinya batubara Kaltim akan terus dikeruk,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Jatam menolak pembangunan rel kereta api. Rencananya, setelah Idul Adha nanti, mereka akan melakukan aksi penolakan pembangunan rel kereta api di Kaltim.

Diberitakan sebelumnya, di Kaltim akan dibangun rel kereta api sepanjang 191 kilometer oleh perusahaan kereta api asal Rusia. Rencana tersebut telah disepakati oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada pertemuan APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) di Bali beberapa waktu lalu.

Untuk tahap awal, pembangunan rel kereta api ini dimanfaatkan industri, tidak hanya batubara, namun juga CPO (Crude Palm Oil/ minyak kelapa sawit). Seiring waktu, nantinya akan digunakan untuk angkutan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com