Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaltim Segera Punya Rel Kereta Api

Kompas.com - 10/10/2013, 16:09 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com – Dalam waktu dekat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan memiliki rel kereta api.  Proyek rel kereta api sepanjang 191 kilometer itu ditangani investor asal Rusia dengan PT Kereta Api Borneo, yang merupakan anak perusahaan Russian Railways.

Rencananya jalur rel tersebut dibangun mulai dari Kutai Barat hingga Balikpapan melewati Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Dikatakan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, rencana tersebut akan terealisasi dalam waktu dekat.

Untuk tahap awal, pembangunan rel kereta api ini dimanfaatkan industri, tidak hanya batubara, namun juga CPO (Crude Palm Oil, minyak kelapa sawit). Mulanya rencana pembangunannya sepanjang 281 kilometer, namun kemudian dipangkas menjadi 90 kilometer.

“Seiring waktu, nantinya akan digunakan untuk angkutan umum untuk orang. Dengan demikian, pembangunan rel kereta api di Kaltim untuk transportasi alternatif industri mengalami kemajuan,” terangnya, Kamis (10/10/2013).

Bahkan, lanjut Awang, rencana tersebut telah disampaikan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada pertemuan APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) di Bali beberapa waktu lalu.

“Kedua presiden telah sepakat, dan kami akan membantu proses perijinannya supaya cepat selesai. Sebab proyek rel kereta api ini masuk dalam Masterplan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sehingga izin dari pemerintah pusat mudah diberikan,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com