Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Permukiman, Beruang Memangsa Ternak

Kompas.com - 09/10/2013, 14:02 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menerima laporan dari masyarakat tentang beruang hutan yang menyusup ke permukiman dan memangsa ternak milik warga.

"Laporan dari masyarakat ini sudah kami terima sejak satu pekan lalu. Bagaimana upayanya masih dalam koordinasi tim," kata Kepala Teknis BKSDA Riau Sahimin kepada Antara di Pekanbaru, Rabu (9/10/2013).

Ia menjelaskan, selain beruang liar, masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir juga melaporkan adanya buaya yang kerap memangsa ternak mereka. Walau demikian, kata dia, peristiwa ini masih harus diselidiki kebenarannya, salah satunya dengan menerjunkan tim ke lapangan.

"Nanti kami pastikan, apakah laporan ini benar atau tidak. Peristiwa ini terjadi juga dan akan dicari tahu penyebabnya," kata dia.

Pakar lingkungan dari Universitas Riau, Tengku Ariful Amri, mengindikasikan keluarnya hewan liar seperti beruang dan buaya dari habitatnya ialah akibat terus menyempitnya kawasan hutan di Riau.

"Seperti yang kita ketahui, bahwa hutan di Riau terus beralih fungsi menjadi lahan industri dan perkebunan. Kondisi ini tentu berdampak negatif terhadap lingkungan yang pada akhirnya juga merugikan manusia yang ada di sekitarnya," kata dia.

Menurut catatan Nasional Forum Masyarakat Sipil untuk Keadilan Iklim (CSF-CJI), tutupan hutan di Provinsi Riau terus berkurang drastis dari 3,2 juta hektar tahun 1982 kini menjadi 0,8 juta hektar hutan di lahan mineral dan 1,4 juta hektar pada hutan gambut.

"Hal ini terjadi antara lain lebih akibat selama ini pembangunan di provinsi kaya minyak itu terjadi serampangan," kata Mida Saragih, Koordinator CSF-CJI, dalam surat elektroniknya di Riau.

Menurut dia, tutupan hutan Riau makin berkurang juga akibat penataan lingkungan oleh Pemerintah Provinsi Riau yang sangat buruk. Bahkan, hutan alam tersisa di Provinsi Riau kini tinggal 2.254.188 ha (Bappenas, 2011).

Hal ini terjadi karena maraknya penerbitan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) dan beroperasinya perkebunan sawit di atas hutan gambut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com