Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

700 Karyawan PT KAI Bentrok dalam Eksekusi Lahan di Bandung, 3 Terluka

Kompas.com - 09/10/2013, 12:41 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Sekitar 700 karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terlibat kerusuhan dengan pihak eksekutor dan petugas kepolisian. Mereka memperebutkan lahan seluas 1,3 hektar yang terdapat di Kantor PT KAI dan 14 rumah dinas di Jalan Elang, Kelurahan Garuda, Kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/10/2013).

"Kami mempertahankan aset yang jelas-jelas milik kami," tegas Kepala Bagian Humas Daop II Bandung Jaka Jakarsih saat ditemui di lokasi kejadian.

Akibat kerusuhan ini, tiga karyawan PT KAI terluka karena terkena pukulan petugas. "Tiga orang dari pihak kami terluka karena dipukul petugas, sampai muntah-muntah. Saat ini, mereka sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Rajawali," kata Jaka.

Kericuhan berawal pada saat ratusan karyawan PT KAI berusaha merebut kertas berisi eksekusi yang dibacakan oleh salah satu eksekutor. Mereka saling dorong dan kericuhan pun terjadi.

"Ini aset kami," kata salah satu pendemo.
"Ayo pertahankan aset kita," kata salah satu karyawan PT KAI lainnya.

Kericuhan terjadi sekitar 10 menit. Kemudian, setelah itu, petugas berusaha meredamkan kericuhan dengan mengeluarkan water cannon.

Jaka mengatakan, mereka sudah berkumpul sejak pagi. Diketahui, areal itu merupakan lahan sengketa antara PT KAI dan eksekutor, keluarga Ny Odas.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan karyawan PT KAI, petugas keamanan, dan pihak eksekutor masih berada di lokasi dan saling terdiam. Sayup-sayup teriakan diteriakkan beberapa karyawan PT KAI.

Pihak PT KAI membentangkan spanduk besar yang bertuliskan "Tanah Ini Bukan Persil No 21 dan 22, Tanah Ini Milik PT KAI Sertifikat No 1 Tahun 1998".

Jaka menambahkan, saat ini, perwakilan karyawan sedang melakukan negosiasi dengan pihak eksekutor di Pengadilan Negeri Bandung. "Kami akan tunggu hasilnya. Kami tetap akan mempertahankan aset kami. Ini aset kami," tegas Jaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com