Rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSM) menjadikan beras tersebut sebagai pakan ternak ayam atau sapi.
Raudah, warga Desa Lancar, Kecamatan Larangan, misalnya, enggan memasak beras yang baru ditebus dari kepala dusun desa setempat.
"Kalau beras seperti ini tidak mungkin saya masak, lebih baik untuk pakan ayam saja," kata Raudah, Minggu (6/10/2013)9/9/2013).
Menurutnya, masyarakat mendapat beras itu dengan harga Rp 2.000 per kilogram. Tiap keluarga hanya diperkenankan membeli maksimal tiga kilogram.
"Sebetulnya ingin saya kembalikan beras itu kepada aparat desa, namun sudah kami buat pakan ternak karena harganya sama dengan pakan ternak ayam," imbuh Raudah.
Diganti
Kepala Gudang Bulog, Abd Latief ketika dikonfirmasi mengatakan telah mengganti beras yang tidak layak konsumsi itu dengan beras baru.
"Laporan yang kami terima hanya di Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan dan di Desa Kadur, Kecamatan Kadur yang tidak layak konsumsi dan sudah diganti," ungkapnya.
Diakuinya, beras itu sudah lama disimpan dalam gudang sehingga berubah warna. Petugas di gudang bagian pengiriman beras, tidak mengecek lebih dulu sebelum dikirim ke masing-masing desa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.