Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Pemerintah, Ratusan Guru di Singkawang Gelar Doa Bersama

Kompas.com - 05/10/2013, 19:04 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis


SINGKAWANG, KOMPAS.com - Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Singkawang mengadakan doa bersama di lapangan SMK Negeri 1 Singkawang, Sabtu (5/10/2013).

Aksi yang mereka lakukan ini sebagai wujud kekecewaan terhadap Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Kongres PGRI Nasional Agustus yang lalu. Dalam kongres tersebut, Presiden SBY tidak menjawab tuntutan serta hak para guru, namun hanya memerintahkan kepada menteri untuk menyelesaikannya.

Ketua PGRI Singkawang, Bambang Sri Seramto dalam orasinya menyatakan, ada beberapa aspirasi para guru yang hingga saat ini belum dan bahkan tidak direspons pemerintah. Salah satunya menyangkut tunjangan sertifikasi bagi para guru.

Aksi ini, lanjut Bambang, untuk membuka mata pemerintah terhadap hasil kongres tersebut. "Kita tinggalkan anak-anak didik kita sementara, untuk membuka mata pemerintah. Guru sebagai tenaga pendidik profesional. Jadi dalam melakukan aksi kita tak perlu turun ke jalan, kemudian anarkis dan sebagainya," ujar Bambang.

Selain itu, aksi tersebut para guru juga menuntut jaminan keselamatan dalam menjalankan tugas. Bambang menegaskan, selama ini jika ada guru menjewer telinga atau mencubit tangan muridnya selalu dipolisikan.

Aksi yang berlangsung damai dan khidmat ini berdasarkan imbauan dari pengurus PGRI Pusat. Sementara itu, Wardi, salah seorang guru mengatakan, doa bersama ini sebagai wujud kekompakan para guru di Singkawang.

"Hari ini anak-kita pulangkan awal, jadi kegiatan belajar mengajar kita tidak full hari ini. Hari ini kita kompak melakukan aksi doa bersama ini" ujar Wardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com